get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga SAD Simpang Meranti dan PT SAL Sepakat Damai, Janji Ikut Jaga Perusahaan Sawit

7 Suku Pedalaman di Indonesia, Tinggal di Pohon Tinggi Hutan Rimba

Rabu, 14 September 2022 - 17:04:00 WIT
7 Suku Pedalaman di Indonesia, Tinggal di Pohon Tinggi Hutan Rimba
Beberapa suku pedalaman di Indonesia ini masih menggantungkan hidupnya terhadap hutan, salah satunya suku Korowai. (Foto: Antara).

PAPUA BARAT, iNews.id – Beberapa suku pedalaman di Indonesia ini masih menggantungkan hidupnya terhadap hutan. Namun, berkurangnya hutan karena dijadikan lahan pembangunan membuat beberapa suku hampir punah.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia tercatat memiliki 1.340 suku bangsa dengan lebih dari 300 kelompok etnik. Populasi terbesar, yakni suku Jawa sebanyak 41%. Sementara itu, Kalimantan dan Papua memiliki populasi paling kecil.

Bahkan, ada beberapa suku yang masih mendiami pedalaman hutan dan tidak mau bersinggungan dengan dunia luar. Mereka menganggap hutan sebagai rumah ternyaman yang harus dilindungi. 

Keberadaan mereka jarang diketahui hingga perlahan dianggap telah punah karena jarang berhubungan dengan dunia luar hutan yang menjadi tempat tinggalnya.

Berikut suku pedalaman di Indonesia yang hidup di hutan rimba:

1. Suku Punan

Hidup di hulu besar Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Suku Punan masih tergolong primitif. Mereka mendiami gua, anak sungai dan lain sebagainya. 

Hidup mereka pun sebenarnya nomaden, mengikuti siklus alam.  Mereka sangat menjaga hutan. Aktivitas hidup sehari-hari mereka berburu hewan dan memetik hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Mereka disebut sebagai suku dayak yang paling tangguh dan paling berani mempertahankan hutan. Hukum adat Suku Punan, yaitu adat perkawinan dan bulin (larangan), tercatat dalam warisan budaya tak benda Indonesia pada 2011. 

Uniknya adat perkawinan mereka, ada mas kawin percobaan selama enam minggu setelah bertunangan. Hal ini untuk menentukan apakah pernikahan mereka akan dilaksanakan atau tidak.

2. Suku Mante

Sempat dianggap telah punah, namun beredar rekaman viral yang memperlihatkan sosok manusia kerdil lari dikejar oleh pengendara motor trail yang sedang menjelajahi hutan. 

Beberapa orang pun percaya itu adalah Suku Mante yang mendiami hutan rimba Aceh. Mereka diceritakan bertubuh pendek, berambut tebal dan tidak berbusana. 

Suku Mante sangat menghindari kontak dengan manusia, sehingga  suku ini jarang ditemukan dan bahkan dianggap punah.

3. Suku Sakai

Mendiami pedalaman hutan Riau. Awalnya, disebut “Uang Daek” atau “Suku Pebatin”. Namun, para tentara Jepang menyebut rakyat biasa yang bukan pejuang sebagai “sakai”. 

Mereka bermata pencaharian sebagai petani. Suku Sakai biasa berkebun dan mengambil hasil hutan.

Berkurangnya hutan membuat populasi suku ini semakin sedikit. Orang-orang suku Sakai sudah berbaur dengan masyarakat Riau yang lain. Mereka banyak yang sudah beralih kepercayaan menjadi Islam.

4. Suku Anak Dalam

Merupakan orang rimba yang hidup di hutan Jambi. Suku Anak Dalam hidup nomaden dan tersebar di hutan beberapa kabupaten, antara lain Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo,  Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin. 

Mereka aktif berburu hewan, menangkap ikan, mengambil madu, dan memakan sayur dan buah di hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Suku Anak Dalam mengenal istilah keluarga kecil dan keluarga besar. Keluarga kecil, yakni pasangan suami istri beserta anak-anak yang belum menikah. Sedangkan, keluarga besar, yakni beberapa keluarga kecil yang asalnya dari pihak kerabat istri.

5. Suku Korowai

Mendiami pedalaman hutan di Papua Barat kini Papusa Selatan setelah adanya pemekaran, tepatnya di Kabupaten Mappi yang berbatasan dengan Papua Nugini. Mereka mengasingkan diri dari hiruk pikuk dunia luar sehingga kehadirannya sulit ditemukan. Bahkan, suku yang memiliki populasi 3.000 orang ini baru ditemukan pada 1978 oleh misionaris Belanda.

Suku Korowai terkenal membangun rumah pohon setinggi 35–50 meter yang disebut Rumah Tinggi. Rumah ini berguna untuk menghindari ancaman binatang buas yang berjalan di tanah. Berkat rumah ini, Suku Korowai juga dijuluki manusia pohon.

6. Suku Mentawai

Merupakan suku asli Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat. Suku Mentawai termasuk salah satu suku tertua di dunia yang telah diketahui keberadaannya sejak 500 SM. 

Suku Mentawai menggantungkan kehidupannya melalui hutan. Bahkan, mereka menganggap hutan sebagai roh yang harus dirawat dengan baik. 

Suku Mentawai terkenal unik dengan tatonya. Tato tersebut juga diklaim sebagai salah satu tato tertua di dunia. Tato suku Mentawai menjadi simbol identitas dan keselarasan dengan alam. 

Pembuatan tato bisa memakan waktu sampai beberapa bulan. Untuk membuat tato ini ada sejumah upacara dan pantangan yang harus dilewati.

7. Suku Togutil

Hidup di kawasan Taman Nasional Aketajawe Lolobata, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Suku Togutil masih tergolong suku primitif yang tinggal di pedalaman hutan. Meski acap kali keluar menuju perkampungan warga, mereka akan tetap kembali ke hutan. Kata ‘togutil’ juga bermakna terbelakang.

Rumah mereka terbuat dari bambu dan kayu dengan atap daun palem. Kebanyakan tidak memiliki dinding. Sama seperti suku pedalaman di Indonesia lainnya, mereka menggantungkan hidup dari berburu hewan, seperti babi dan rusa. 

Mereka juga menangkap ikan dan memetik hasil hutan untuk bertahan hidup.

Itulah beberapa suku pedalaman di Indonesia yang masih menempati hutan rimba. Kehidupan hutan mesti dijaga agar keberadaan mereka juga terus terjaga.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut