Apa Itu KKB? Kelompok Gerakan Separatis yang Dilabeli Teroris di Papua
JAKARTA, iNews.id - Apa itu KKB? KKB merupakan singkatan dari Kelompok kriminal bersenjata (KKB). Kelompok ini suatu gerakan separatis yang menggunakan kekerasan dan senjata mematikan melalui aksi perusakan hingga pembunuhan kepada warga sipil hingga aparat keamanan.
Istilah KKB dulu dikenal dengan sebutan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sebuah kelompok yang ingin Papua melepaskan diri dari NKRI.
KKB punya banyak nama. Biasa disebut juga KKSB dan KSTP (singkatan dari Kelompok Kriminal Bersenjata, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata dan Kelompok Separatis Teroris Papua). Dari sejarahnya, KKB berasal dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sayap militer dari OPM sehingga kerap disebut TPNPB-OPM yang sudah ada sejak tahun 1965.
Sampai saat ini KKB Papua sulit diberantas karena sering menyamar sebagai penduduk lokal di wilayah Papua. Kelompok ini berbaur dengan masyarakat sehingga sulit dibedakan.
Bahkan ada beberapa KKB yang dilindungi oknum tokoh lokal. Mereka diberikan tempat berlindung di wilayah-wilayah adat ketika mereka sedang dikejar parat keamanan. Bahkan ada yang mendapat dukungan logistik dari masyarakat dan pejabat daerah.
Alasan KKB sulit diberantas karena kelompok ini selalu bergerak dan sering berpindah tempat. Mereka menjadikan kawasan hutan di pegunungan Papua sebagai markas-markas kelompoknya.
KKB ditetapkan pemerintan Indonesia sebagai kelompok teroris sejak tahun 2021. Gerakan separatis KKB dengan menggunakan kekerasan dan senjata mematikan melalui aksi perusakan hingga pembunuhan.
Para korban berjatuhan bukan hanya dari warga setempat maupun pendatang, namun juga aparat TNI dan Polri.
KKB sudah dimasukkan dalam kategori teroris. Motif aksi kekerasan mereka untuk memisahkan diri dari NKRI.
"Apalagi motif aksi kekerasan yang dilakukan itu untuk memisahkan diri dari NKRI," ujar Komjen Pol Boy Rafli Amar, purnawirawan perwira tinggi Polri saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) tahun lalu.
Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut sepanjang 2022 KKB Papua tercatat melakukan aksi teror sebanyak 90 kali. Dari serangkaian aksi brutal tersebut, menyebabkan 48 orang meninggal dunia, baik dari warga sipil maupun aparat keamanan.
"Korban terdiri atas 35 masyarakat, 10 TNI dan 3 Polri yang gugur serta 27 orang luka-luka. Korban luka terdiri atas 10 masyarakat, 14 TNI dan 3 Polri," kata Kapolri beberapa waktu lalu.
Setelah mengetahui apa itu KKB, ada pentingnya mengetahui tujuan dari kelompok ini. Dalam laman resmi DPR RI, anggota Komisi I Hasanuddin, menilai perubahan nama dari OPM menjadi KKB justru menyuburkan kekerasan.
Alasannya, kelompok separatis tersebut sejak dulu memang ingin merdeka, apalagi mereka memiliki trauma cukup lama di masa Orde Baru. Saat menjadi ajudan Presiden BJ Habibie, Hasanuddin pernah diminta mengundang 100 tokoh Papua ke Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut terjadi perdebatan yang berujung permintaan referendum dari para tokoh Papua karena ada keinginan lepas dari NKRI. Akhirnya saat itu diambil kebijakan berupa pemberian Otonomi Khusus (Otsus) bagi Papua dan digelontorkanlah anggaran besar.
Namun anggaran Otsus hanya dinikmati kaum elite Papua. Anggaran seperti tak mengalir ke lapisan rakyat paling bawah.
Dia juga menyesalkan perubahan isilah OPM menjadi KKB karena dalam pandangannya KKB hanya kelompok kriminal biasa. Padahal mereka yang tertangkap selalu menyuarakan kemerdekaan Papua. KKB, kata Hasanuddin, tak hanya melakukan kriminalitas biasa, melainkan ada tujuan separatisme.
Perubahan istilah ini juga mengubah paradigma penanganan kelompok separatis di Papua. Apabila ada salah satu kelompok ditangkap maka akan ditahan karena alasan kriminalitas.
Editor: Donald Karouw