get app
inews
Aa Text
Read Next : 16 Korban Longsor Banjarnegara Masih Hilang, Operasi SAR Diperpanjang 3 Hari

Banjir Bandang Terjang Pegunungan Arfak Papua Barat, 1 Orang Tewas 19 Hilang

Senin, 19 Mei 2025 - 13:37:00 WIT
Banjir Bandang Terjang Pegunungan Arfak Papua Barat, 1 Orang Tewas 19 Hilang
Kondisi lokasi banjir bandang di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Jumat (16/5/2025) malam. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id - Banjir bandang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Jumat (16/5/2025) malam. Data laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat akibat bencana ini satu orang tewas dan 19 warga hilang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, bencana banjir akibat hujan deras yang menyebabkan luapan air dari daerah hulu menghantam kawasan tempat tinggal sementara para pendulang emas tradisional. Air meluap menghanyutkan tenda dan perlengkapan masyarakat sekitar pukul 21.00 WIT.

“Akibatnya, satu orang warga atas nama Harun Meidodga (Laki-laki/22 tahun) ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, terdapat 19 orang lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang, sedang dalam proses pencarian intensif tim gabungan,” ujar Aam-sapaan Abdul Muhari, Senin (19/5/2025).

Menurutnya, terdapat empat korban luka-luka dan sudah mendapat penanganan awal oleh masyarakat setempat sembari menunggu bantuan tim kesehatan di lapangan. Sejauh ini tidak ditemukan adanya kerusakan fisik maupun kerugian materil yang signifikan.

"Tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa ini," katanya.

Menanggapi kejadian ini, BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak segera mendata secara menyeluruh terkait korban dan dampak bencana. Selain itu, BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak terus berkoordinasi intensif dengan BPBD Provinsi Papua Barat serta berbagai pihak terkait lainnya untuk mempercepat proses pencarian korban dan memastikan penanganan efektif di lapangan.

“Perkembangan terkini, proses pencarian terhadap 19 korban yang masih hilang terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan di lapangan. Upaya pencarian masih berlangsung meskipun menghadapi kendala minimnya jaringan komunikasi di lokasi terdampak yang menyebabkan kesulitan dalam pelaporan situasi dan koordinasi langsung di lapangan,” kata Aam.

Sebagai bentuk pencegahan terhadap kejadian serupa, Aam menghimbau masyarakat di wilayah rawan bencana, khususnya area lereng dan aktivitas tambang tradisional untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan.

“Segera menjauh dari lokasi berisiko saat hujan deras dan laporkan potensi bahaya kepada aparat setempat. Keselamatan jiwa adalah prioritas utama,” ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut