Bentrokan Warga di Mimika Papua Tengah Dipicu Perselingkuhan

JAKARTA, iNews.id - Bentrokan antardua kelompok warga kembali pecah di Kampung Amole, Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, pada Jumat (17/10/2025). Polisi dari Polres Mimika melakukan pengamanan ketat dan tindakan tegas untuk mengendalikan situasi.
Peristiwa ini merupakan kelanjutan dari konflik yang telah berlangsung selama empat hari. Pemicu utama bentrokan, yakni persoalan perselingkuhan yang memicu ketegangan antardua keluarga besar.
Kabag Ops Polres Mimika, AKP Hendri A. Korwa memimpin langsung pengamanan bersama sejumlah perwira lainnya, termasuk Kasat Intelkam AKP Gatot Tri Gunawan dan Kasat Samapta Iptu Frengky serta personel Brimob dan Dalmas.
“Pengamanan dilakukan sejak pagi hingga sore hari bersama gabungan personel dari berbagai satuan, termasuk Sat Samapta, Sat Intelkam, Brimob Batalyon B Polda Papua, dan Bag Ops Polres Mimika,” ujar AKP Hendri dikutip dari Polda Papua.
Upaya mediasi sempat dilakukan pada pukul 13.49 WIT dan kedua kelompok telah menandatangani surat pernyataan damai. Namun, suasana kembali memanas setelah sejumlah warga, termasuk anak-anak, melakukan provokasi dengan menembak batu menggunakan ketapel.
Akibatnya, aparat membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata dan melakukan swiping terhadap warga yang masih membawa panah dan busur. Polisi juga membongkar tenda-tenda yang didirikan di tengah area bentrokan.
“Pembongkaran dan pembakaran tenda dilakukan untuk mencegah warga kembali berkumpul dan memicu bentrok susulan. Kami juga menghimbau agar warga menyerahkan alat tajam atau panah yang masih disimpan,” ucapnya.
Polisi menegaskan akan menindak tegas setiap warga yang melakukan provokasi atau membawa senjata tajam sesuai dengan Undang-Undang Darurat, demi menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.
Editor: Kurnia Illahi