Bocah Disabilitas Tewas Mengenaskan di Merauke, Diduga Korban Pembunuhan Berencana
 
                 
             
                MERAUKE, iNews.id - Kasus pembunuhan terhadap seorang bocah perempuan berusia 11 tahun mengguncang warga Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Korban yang merupakan penyandang disabilitas ditemukan dalam kondisi mengenaskan di semak-semak kawasan Jalan Ternate Gang Israel, Senin (27/10/2025) pukul 13.30 WIT.
Selama beberapa hari penyelidikan, polisi mulai menemukan titik terang kasus tersebut. Diduga bocah disabilitas ini menjadi korban pembunuhan berencana.
 
                                    Informasi dirangkum, sebelumnya, orang tua korban melapor ke SPKT Polres Merauke karena anak mereka tidak pulang ke rumah. Laporan tersebut langsung diterima Pamapta Polres Merauke dan ditindaklanjuti tim Satreskrim yang bergerak cepat melakukan pencarian.
“Personel kami segera turun ke lapangan setelah menerima laporan anak hilang. Namun satu jam kemudian, kami menerima informasi penemuan sesosok mayat di kawasan Jalan Ternate,” ujar Kasat Reskrim Polres Merauke AKP Anugerah Sari Dharmawan, Kamis (30/10/2025).
 
                                    Menindaklanjuti laporan warga, tim gabungan dari Inafis, Pamapta, Penjagaan, dan Satreskrim Polres Merauke langsung menuju lokasi kejadian. Tim dipimpin langsung oleh AKP Anugerah Sari Dharmawan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jasad korban ke RSUD Merauke untuk pemeriksaan medis.
Dalam perkembangan penyelidikan, Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga mengatakan kasus ini mengarah pada dugaan pembunuhan berencana. Hal itu berdasarkan hasil awal pemeriksaan di lapangan dan pengumpulan bukti di sekitar lokasi kejadian.
 
                                    “Dari hasil penyelidikan awal, kasus ini mengarah pada dugaan pembunuhan berencana,” kata Kapolres Leonardo Yoga.
Pihaknya telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan meminta keterangan dari para saksi. Polisi menduga ada indikasi kuat tindakan keji ini telah direncanakan sebelumnya.
 
                                    Polres Merauke kini membentuk tim khusus untuk mempercepat pengungkapan kasus pembunuhan terhadap bocah disabilitas tersebut. Pemeriksaan forensik dan pengumpulan bukti dilakukan secara intensif agar setiap temuan di lapangan terverifikasi secara akurat.
 
                                    Kapolres menegaskan jajarannya akan bekerja maksimal demi keadilan bagi korban dan keluarganya.
“Kami berupaya maksimal agar kasus ini segera terungkap. Penelusuran bukti dan keterangan saksi terus dilakukan secara intensif,” ujarnya.
Selain menyelidiki secara mendalam, Kapolres mengingatkan warga agar tidak mudah percaya pada informasi liar yang beredar di media sosial. Polisi meminta masyarakat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.
“Kami imbau masyarakat Merauke agar tidak terprovokasi oleh informasi di media sosial. Percayakan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian,” ucapnya.
Editor: Donald Karouw
 
                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                     
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                