get app
inews
Aa Text
Read Next : Oknum Polisi Edarkan Sabu 1 Kg jadi Tersangka dan Ditahan, Terancam Dipecat

Cegah Narkoba Masuk Indonesia, BNN Gelar Operasi Laut di Perairan Sorong

Selasa, 23 Mei 2023 - 19:53:00 WIT
Cegah Narkoba Masuk Indonesia, BNN Gelar Operasi Laut di Perairan Sorong
Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose saat beri keterangan soal operasi laut terpadu di Pelabuhan Pelindo Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (23/5/2023). (Foto: iNews/Chanry AS)

SORONG, iNews.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar operasi laut interdiksi terpadu tahun 2023 dengan sandi operasi Purnama (Gempur Peredaran Narkoba Bersama). Kegiatan ini secara resmi dibuka Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reinhard Golose di Pelabuhan Pelindo Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (23/5/2023).

Golose menjelaskan, operasi laut ini melibatkan tim gabungan dari Korpolairud Polri, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub serta Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP.

"Pelaksanaan operasi laut tersebut berlangsung mulai 23 Mei 2023 sampai 6 Juni dengan lokus kegiatan di Selat Malaka dan Selat Makassar," ujarnya, Selasa (23/5/2023).

Dia menyebut area patroli ini dinilai berpotensi rawan jalur peredaran narkotika sehingga menjadi target operasi terpadu 2023 meliputi Aceh, Sumut, Riau dan Kepulauan Riau, Laut Sulawesi, Laut Arafuru dan Kepulauan Seribu.

"Operasi ini tidak lain sebagai upaya untuk mempersempit gerak peredaran narkotika di wilayah yang rawan dan berpotensi," katanya.

Selain itu, operasi ini untuk memberikan efek preventif dan represif guna mencegah masuknya narkotika atau peredaran narkotika ke wilayah Indonesia.

"Kami berupaya menangkap target pelaku penyelundupan atau pengedar narkotika yang ditemukan saat pelaksanaan operasi laut interdiksi terpadu ini," ujarnya.

Menurutnya, sindikat narkotika terus berusaha menyelundupkan barang haram ke Indonesia melalui jalur laut seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

"BNN bersama Ditjen Bea Cukai berhasil menggagalkan narkotika yang dibawa warga negara asing asal Iran di perairan Merak Banten dengan barang bukti 319 kilogram sabu jenis metamfetamin," ucapnya.

Golose juga menjelaskan, hal ini juga bisa dilihat dari angka prevalensi penyalahgunaan narkotika tahun 2021 sekitar 1,95 persen atau setara dengan 3.600 jiwa pada usia 15 sampai dengan 64 tahun.

"Panjangnya garis pantai dan luasnya laut serta letak geografis yang sangat strategis dimanfaatkan sindikat pelaku kejahatan narkotika jaringan internasional dan nasional untuk menyelundupkan, memasukkan, mengedarkan narkotika ke wilayah Indonesia," ujarnya.

Di sisi lain, Indonesia sampai saat ini menjadi lokasi favorit masuknya narkotika dari luar negeri karena jumlah penduduk yang sangat besar.

Sebab itu, operasi laut terpadu ini sangat penting dilakukan setiap tahun dan dia berharap operasi ini berjalan dengan baik serta membawa manfaat agar melindungi dan menyelamatkan masyarakat serta generasi bangsa dari penyalahgunaan narkotika.

Armada kapal patroli yang dikerahkan dalam operasi laut tersebut terdiri dari lima unit kapal milik Dirjen Bea dan Cukai, tiga kapal Ditpolairud, tiga kapal KKP dan dua kapal KPLP.

Sementara personel yang terlibat dalam operasi tersebut terdiri atas 43 orang personel BNN, 97 personel Dirjen Bea dan Cukai, 70 personel Ditpolairud, 36 personel KKP dan 26 anggota KPLP.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut