get app
inews
Aa Text
Read Next : 10 Fakta Mengerikan Bencana Trenggalek: Longsor, Banjir dan Akses Terputus!

Cerita Komandan TNI Diadang 1.000 Pasukan Gaib Jawa Kuno, Langsung Lenyap dengan Istigfar

Rabu, 23 November 2022 - 07:58:00 WIT
Cerita Komandan TNI Diadang 1.000 Pasukan Gaib Jawa Kuno, Langsung Lenyap dengan Istigfar
Ilustrasi kisah mistis para tentara TNI bertemu dengan pasukan gaib Jawa Kuno di pedalaman. (Foto : Ist)

JAKARTA, iNews.id - Ada kisah mistis dialami para serdadu Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) yang kini lebih dikenal dengan TNI AU saat melancarkan serangan agresi militer II melawan Belanda pada tahun 1949. Peristiwa ini terjadi di sebuah jembatan tua di pedalaman Trenggalek, Jawa Timur.

Dikutip dari buku ‘Sang Elang : Serangkai Kisah Perjuangan HAS Hanandjoeddin di Kancah Revolusi Kemerdekaan RI’ karya Haril M Andersen, menceritakan kisah pasukan gerak cepat ini berhadapan dengan ribuan tentara gaib Jawa Kuno.

Alkisah, cerita bermula pada Januari 1949 atau beberapa pekan pasca-Belanda melancarkan Agresi Militer II. Ketika itu, pasukan Detasemen Udara Parigi pimpinan Opsir Muda Udara III Hanandjoeddin memiliki perintah untuk memutus jembatan tua di Lembah Watulimo dengan peledak. 

Tujuannya menghancurkan jembatan tersebut guna menghambat laju pergerakan tentara Belanda. Namun, berulang kali peledak yang ditanam tak kunjung meledak hingga pasukan harus melapor ke Hanandjoeddin.

Hanandjoeddin lalu mendatangi tokoh masyarakat setempat untuk mencari tahu penyebab jembatan tersebut tak bisa dihancurkan. Tokoh masyarakat menyebut jembatan itu ada pelindungnya, Hanandjoeddin pun diminta untuk puasa dan bermunajat kepada Allah SWT agar kerajaan gaib yang melindungi jembatan tersebut bisa dipindahkan.

Ketika itu, Hanandjoeddin merasa saran tersebut tak masuk akal. Dia memilih mendatangi jembatan tersebut dengan anak buahnya. Suasana kian mencekam dan horor saat melewati Hutan Watulimo yang angker.

“Maaf, ndan (komandan) sebaiknya kita urungkan rencana malam ini,” ucap M Yahya, salah satu anak buah Hanandjoeddin.

Para anak buahnya mulai ketakutan karena hari mulai beranjak gelap.

“Kalau kalian takut, kembali saja ke markas. Biar saya sendiri yang pergi ke jembatan,” kata Hanandjoeddin.

Mendengar amarah komandannya, mereka pun tetap mengikuti Hanandjoeddin dari belakang. Namun seketika, mereka kabur karena melihat pasukan besar berbaris dengan bedil kuno.

Hanandjoeddin pada saat itu tidak sadar sudah ditinggal anak buahnya. Para prajurit yang begitu gagah dan pantang mundur sejengkal pun saat meladeni tentara Belanda, malah kabur saat diadang tentara berseragam militer Jawa kuno yang terkesan gaib.

Namun Hanandjoeddin tak gentar. Dia tetap meneruskan langkahnya dan tersadar sudah dikepung 1.000 pasukan gaib.

Kendati sempat merinding, Hanandjoeddin memberanikan diri berseru kepada pasukan gaib itu setelah sejenak beristighfar.

“Assalamualaikum. Saya Hanandjoeddin, Komandan Pertahanan di wilayah Watulimo. Kami bermaksud baik menyelamatkan rakyat dan alam daerah ini dari penjajah Belanda. Bantulah perjuangan kami menegakkan kemerdekaan Indonesia. Saya yakin kalian di pihak kami karena perjuangan sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang, sejak zaman Sultan Agung Raja Mataram. Kami hanya melanjutkan cita-cita Beliau. Saya meminta kalian memaklumi kami memutus jembatan penghubung desa ini demi keselamatan rakyat Watulimo. Terima kasih atas pengertiannya, Assalamualaikum,” ucapnya.

Pasukan gaib tersebut tiba-tiba lenyap usai Hanandjoeddin menyampaikan salam dan maksud tujuannya. Esoknya, anak buah Hanandjoeddin melanjutkan upaya peledakan jembatan. Tak butuh waktu lama, pada percobaan pertama ternyata bom yang dirakit dan ditanam meledak langsung merobohkan jembatan tua tersebut.

Hanandjoeddin ini merupakan tokoh militer Indonesia dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel. Dia pernah menjabat sebagai Bupati Belitung sejak 1967 hingga 1972. Namanya juga diabadikan sebagai Bandar Udara Internasional HAS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan dan Lanud HAS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut