Seorang warga korban penyanderaan, Amores mengatakan, mereka jadi sandera sejak siang hingga malam hari. Para pelaku membawa senjata tajam, dan beberapa dari mereka dikabarkan menenteng senjata api.
"Mereka minta supaya pengunjuk rasa yang diamankan, segera dibebaskan," kata dia kepada wartawan di Baseops Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Kamis (26/9/2019).
Ratusan Pengungsi Korban Kerusuhan di Wamena Tiba di Lanud Silas Papare Sentani
Menurut dia, dari ratusan sandera tersebut banyak di antaranya bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Kelompok tersebut juga berlaku sadis kepada warga pendatang, bahkan sampai satu keluarga dibakar hidup-hidup.
Massa yang menyandera warga pendatang ini diduga ditunggangi kelompok separatis. Warga disandera di dalam satu tempat, Gereja Kibaid dan sebuah Honai. Mereka akan akan jadi jaminan untuk ditukar dengan para pengunjuk rasa yang diamankan petugas pada Senin lalu.
1.000-an Pengungsi Pascakerusuhan di Wamena Antre Diterbangkan ke Jayapura
Informasi yang dihimpun, proses penukaran sandera dengan enam orang pedemo yang diamankan petugas berlangsung alot, bahkan dilakukan bertahap dua gelombang pada Selasa (24/9/2019).
Editor: Andi Mohammad Ikhbal