get app
inews
Aa Text
Read Next : Yopi Balingga Diserahkan ke Kejari Jayapura, Kurir Amunisi ke KKB Nduga 

Dijaga 2 Bidadari, Jenderal Kostrad Ini Pimpin Operasi Penumpasan KKB Papua

Sabtu, 19 Juni 2021 - 07:15:00 WIT
Dijaga 2 Bidadari, Jenderal Kostrad Ini Pimpin Operasi Penumpasan KKB Papua
Panglima Komando Operasi Gabungan (Pangkoopsgab) Pinang Sirih yang juga Asops Kaskostrad Brijen TNI Susilo bersama pasukannya di Bandara Timika, Papua. (Foto: Pen Kostrad).

JAKARTA, iNews.id –  Baku tembak antara pasukan elite TNI/Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pecah di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua, belum lama ini. Dalam pertempuran sengit pagi buta itu dua anggota KKB ditembak mati.

Dua korban tewas diidentifikasi sebagai teroris anak buah Lekagak Telenggen, pentolan KKB yang beroperasi di Ilaga. Selain mereka, satu orang lagi juga tertembak tetapi dapat melarikan diri. Dia diketahui sebagai Lesmin Waker.

Tak banyak orang tahu pasukan TNI yang terlibat dalam penyerbuan itu sebagian di antaranya merupakan anggota Taipur/Tim Cakra Kostrad. Mereka tergabung dalam operasi penindakan Nemangkawi di Ilaga pada Minggu (16/5/2021) tersebut. 

Komplotan KKB Papua (Foto: Puspen TNI).

Usai kontak tembak, Satgas Nemangkawi berhasil menguasi kamp Mayuberi. Pasukan gabungan TNI/Polri itu juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya 1 pucuk senjata mouser 7.62, 25 butir amunisi 5.56, 16 butir amunisi 7.62, 5 butir amunisi AK 47, 2 magazen mouser, uang tunai Rp14.460.000, dan 3 KTP atas nama Hosea Laene, Martinus Murip dan Nolli  Hangeal serta bendera OPM.

Taipur/Tim Cakra Kostrad bagian dari Komando Operasi Gabungan Pinang Sirih. Koopsgab ini antara lain bertugas mengamankan wilayah Papua dari gangguan keamanan. Di dalam koopsgab ini juga terdapat Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile.

Dengan kata lain, tanggung jawab Koopsgab Pinang Sirih lebih luas. Mengejar dan memberangus KKB Papua hanya salah satu tugas yang dilakukan bersama Satgas Nemangkawi.

Panglima Komando Operasi Gabungan (Pangkoopsgab) Pinang Sirih kini dijabat Brigjen TNI Susilo. Lulusan Akademi Militer atau Akmil 1993 ini sehari-hari menjabat sebagai Asisten Operasi Kaskostrad.

Asisten Operasi Kaskostrad Brigjen TNI Susilo. (Foto: Dispenad).
Asisten Operasi Kaskostrad Brigjen TNI Susilo. (Foto: Dispenad).

Susilo mengapresiasi Taipur/Tim Cakra yang turut dalam penyerbuan anak buah KKB Lekagak Telenggen di Mayuberi. Dengan keberhasilan tersebut, Susilo mengajukan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) bagi Tim Cakra serta dapat mengikuti penugasan ke luar negeri.

Adapun dua personel Yonif Raider 613/Rja yang terlibat dalam penyergapan tersebut juga akan diajukan KPLB dan mengikuti Satgas Luar negeri oleh Koopsgab Pinang Sirih. 

Awal Februari lalu, Susilo menyambut kedatangan prajurit-prajurit Bajra Yudha di Aula Markas Yonif Raider-754  Kostrad, Timika, Papua. Para prajurit ini akan menjalankan tugas Satgas Pamtas Mobile.

Susilo mengingatkan kembali pentingnya meningkatkan kewaspadaan dan keamanan selama menjalankan tugas di medan tugas. 

“Tetap waspada terhadap lawan, tidak ada sejengkal tanah pun di daerah operasi yang aman bagi kalian,” kata jenderal bintang satu ini dalam keterangan resmi Kostrad, dikutip Sabtu (19/6/2021).

Dijaga 2 Bidadari

Jalan terjal dan berliku dilalui Susilo sebelum dapat menjadi Pati TNI AD seperti sekarang. Lahir dari keluarga sangat sederhana di Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Susilo merasakan betul pahitnya hidup.

Terlebih sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara, Susilo merasa bertanggung jawab untuk membantu orangtua dan membesarkan adik-adiknya. Ketika SMA, kerap dia mencari uang tambahan. Dia ikut beberapa kawannya bekerja mencuci truk.

Semula tak pernah terpikir dirinya bakal meniti karier di militer. Semuanya bermula ketika lulus SMAN 1 Lasem. Seorang kawannya mengajak dia mendaftar di Akabri. Lucunya, ketika itu dia mengetahui apa yang dimaksud dengan Akabri.

Asops Kaskostrad Brigjen TNI Susilo bersama Sang Ibunda, sosok yang selalu menjaga dan mendoakannya tanpa putus. (Foto: Dispenad).
Asops Kaskostrad Brigjen TNI Susilo bersama Sang Ibunda. (Foto: Dispenad).

“Saya tidak tahu Akabri, yang saya tahu Marinir,” kata Susilo dalam tayangan Youtube TNI AD. Bukan tanpa alasan dirinya tak tahu. Di era itu, informasi belum sebanyak sekarang. Koran pun terbatas.

Kawannya tersebut lantas menunjukkan foto yang menunjukkan gambar siswa taruna mengenakan seragam pakaian dinas harian (PDH). Saat itu pun Susilo masih menganggap foto taruna itu sebagai calon polisi. 

Dalam perjalanannya dia akhirnya mendaftar Akabri pada 1989. Dia diterima dan akhirnya menempuh pendidikan di Lembah Tidar, Magelang.

Susilo merasa apa yang diraihnya saat ini tidak lepas dari doa kedua orangtua. Dia menyadari betul, pencapaian ini juga tak mungkin diraihnya tanpa doa sang ibunda.

"Sampai hari ini saya bersyukur dan menyadari, ibu saya pendidikan dari SD mungkin gak lulus. Tapi doanya, karena saya setiap mulai masuk Akabri, beliau yang selalu menjaga saya," ujarnya.

Sesaat tatapan Susilo menerawang. Suaranya tercekat. Setiap kali mengingat pengorbanan sang ibu untuknya, air mata membayang. Rasa haru menyelimuti.

Susilo juga mengenang bagaimana dia dan enam adiknya harus berimpitan di dua kamar. Sebagai anak tertua, dia juga harus sering mengalah agar adik-adiknya bisa mendapatkan yang lebih baik. Dengan segala apa yang diberikan sang ibu, dia selalu hormat.

“Jadikanlah orang tuamu raja maka kau akan jadi raja. Tapi kau jadikan orang tuamu pembantu maka kau akan jadi pembantu,” ucap mantan Komandan Korem 051/Wijayakarta ini.

Asops Kaskostrad Brigjen TNI Susilo. (Foto: Pen Kostrad).
Asops Kaskostrad Brigjen TNI Susilo. (Foto: Pen Kostrad).

Selain ibunda, satu sosok lagi yang sangat berperan dalam hidupnya. Figur itu tak lain sang istri, Tini Susilo, yang selalu setia mendampingi. Mantan Komandan Brigif Para Raider 3/Tri Budi Sakti ini menyebut mereka berdua sebagai bidadari.

“Kalau orang mungkin sering denger (istilah) keberhasilan seorang laki-laki karena ada satu perempuan yang hebat, kalau saya mungkin agak beda. Keberhasilan seorang laki-laki karena dijaga dua bidadari, dua wanita,” ujarnya dalam tayangan video bertajuk ‘Brigjen TNI Susilo: Saya Dijaga 2 Bidadari’ tersebut.

Editor: Zen Teguh

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut