Kenapa KKB Papua Sulit Diberantas? Ini 3 Poin Alasannya
JAKARTA, iNews.id - Kenapa kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua sulit diberantas? Bahkan bila merunut sejarah, KKB yang dulu lebih dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah menebar teror sejak 1965.
KKB merupakan kelompok yang ingin melepaskan Papua dari NKRI. Namun aksinya lebih mengarah ke tindakan kriminal dengan melakukan penembakan, pembunuhan, penyanderaan hingga dilabeli sebagai kelompok teroris oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun 2021.
Baru-baru ini, KKB menyerang rombongan Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Pegunungan Bintang (Pegubin), Papua Pegunungan saat meninjau lokasi pembangunan BTS di Distrik Okbab, Jumat (12/5/2023). Dalam peristiwa ini dua orang terluka termasuk Kadis Kominfo Pegubin Alverus Sanuari, sedangkan empat lainnya disandera.
Motif penyanderaan ini, KKB meminta uang tembusan Rp500 juta sebagai syarat membebaskan keempat sandera
Gerakan separatis KKB selama ini menggunakan kekerasan dan senjata yang telah membuat banyak korban berjatuhan. Bukan hanya dari warga setempat maupun pendatang, namun juga aparat TNI dan Polri.
KKB punya banyak nama. Biasa disebut juga KKSB dan KSTP (singkatan dari Kelompok Kriminal Bersenjata, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata dan Kelompok Separatis Teroris Papua). Dari sejarahnya, KKB berasal dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sayap militer dari OPM sehingga kerap disebut TPNPB-OPM.
1. Sering Menyamar
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono (sekarang Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono) menyebut selama ini banyak anggota KKB yang menyamar sebagai penduduk lokal di wilayah Papua.
Kelompok ini berbaur dengan masyarakat sehingga sulit dibedakan.
"Kelompok-kelompok ini sering masuk ke penduduk. Menyamar-menyamar dengan penduduk, sering masuk ke penduduk-penduduk, nyamar dia," kata Rusdi.
2. Dilindungi oknum tokoh lokal
Anggota KKB diberikan tempat berlindung di wilayah-wilayah adat ketika mereka sedang dikejar parat keamanan. Bahkan ada yang mendapat dukungan logistik dari masyarakat dan pejabat daerah.
Pernyataan ini pernah dilontarkan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri terkait upaya penegakan hukum terhadap KKB. Bukan hanya kepada anggota KKB, aparat membidik warga sipil dan pejabat yang membantu KKB.
"Siapa saja yang mendukung KKB akan ditindak tegas," ujarnya beberapa waktu lalu.
3. KKB selalu bergerak dan berpindah tempat
Alasan KKB sulit diberantas karena kelompok ini selalu bergerak dan sering berpindah tempat. Mereka menjadikan kawasan hutan di pegunungan Papua sebagai markas-markas kelompoknya.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fachiri pernah menyebut, teror dan kekerasan KKB menyebar hampir di seluruh wilayah Pegunungan Papua. Seperti di Kabupaten Yahukimo, Intan Jaya, Puncak, Pania, Puncak Jaya, Nduga, Pegunungan Bintang, Yalimo, Jayawijaya dan Deiyai. Teror ini mengakibatkan korban dari pihak TNI Polri dan masyarakat.
Menurutnya, KKB masih menjadi ancaman yang menimbulkan ketakutan bagi masyarakat, khususnya pendatang. Aparat keamanan tetap mengedepankan pendekatan kesejahteraan dalam penanganan kelompok kriminal bersenjata.
Editor: Donald Karouw