get app
inews
Aa Text
Read Next : Polri Groundbreaking 6 SPPG Baru di Papua, Wakapolri: Ini Investasi Pelayanan untuk Rakyat

Kenapa Papua Kaya Akan Tambang Emas ? Inilah Cerita dari Tanah Keajaiban

Jumat, 23 Desember 2022 - 15:43:00 WIT
Kenapa Papua Kaya Akan Tambang Emas ? Inilah Cerita dari Tanah Keajaiban
Ilustrasi Papua daerah yang kaya akan tambang emas. (Foto : Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Kenapa Papua kaya akan tambang emas? Inilah sedikit cerita dari Papua, tanah yang penuh keajaiban.

Papua terletak di Pulau Papua yang merupakan pulau terbesar di Indonesia. Bahkan Papua tercatatat sebagai pulau kedua terbesar di dunia setelah Greenland.

Luas wilayah Papua mencapai 785.753 km2 yang terbagi menjadi dua wilayah yaitu bagian barat milik NKRI dan timur milik Papua Nugini.

Papua dikenal dunia internasional dengan sebutan Guinea Baru atau Nugini atau dulu pernah disebut dengan Irian atau Irian Jaya

Pulau ini bentuknya menyerupai burung cendrawasih dan terdapat gunung tertinggi di Indonesia yaitu Puncak Jaya (4.884 m). Selain itu ada beberapa gunung tertinggi lainnya yang tersebar di wilayah Papua.

Nah, Papua kaya akan tambang emas karena banyaknya daerah pegunungan sebagai hasil subduksi lempeng Benua Indo-Australia dan lempeng Samudera Pasifik-Caroline.

Letak Indonesia di wilayah pertemuan lempeng tektonik dunia sehingga membuat negara ini berada pada posisi cincin api. Inilah yang menjadikan wilayah Indonesia kaya akan potensi sumber daya alam melimpah, baik dari segi laut, darat, hutan dan tambang.

Potensi kekayaan tambang yang melimpah di Papua ditunjukkan dengan banyaknya daerah pertambangan. Salah satunya PT Freeport Indonesia.

Sejarah mencatat, potensi sumber daya mineral dan energi di Papua telah dikenal luas masyarakat international sebelum perang dunia kedua.

Semua bermula saat seorang geologist bernama JJ Dozy melakukan ekspedisi ke Pegunungan Tengah Papua pada tahun 1936. Ekpedisi ini dalam upaya pencarian minyak bumi, menemukan sebuah bukit berbentuk seperti gigi setinggi 131 yang kaya akan unsur tembaga.

Kemudian sampel yang diambil dikirim ke Universitas Leiden di Belanda. JJ Dozy lalu menamakan bukit tersebut Erstberg yang artinya Gunung Bijih.

Pada tahun 1960, publikasi JJ Dozy tersebut dibaca Fobes Wilson dari Freeport Sulphur Co dan menindaklanjutinya dengan meninjau bukit tersebut.

Singkat cerita, berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing, maka pada tanggal 7 April 1967 ditandatanganilah Perjanjian Kontrak Karya antara Pemerintah Indonesia dengan Freeport McMoran Inc. Freeport mempunyai hak ekslusif untuk mengelola daerah konsensi 10 x 10 Km2 atau seluas 100 km2 di sekitar Ertsberg. Sejak saat itulah pertambangan modern dimulai di Provinsi Papua.

Selama tahun 1967 – 1988, Freeport menemukan sejumlah endapan tembaga dalam skala kecil seperti Gunung Bijih Timur, Intermediate Ore Zone (IOZ), Deep Ore zone (DOZ), DOM.

Kemudian Pada tahun 1988 Freeport menemukan adanya cebakan endapan tembaga dan emas dengan kadar yang cukup ekonomis dengan cadangan lebih dari 400 MT yang merupakan endapan tunggal tembaga terbesar.

Sampai dengan akhir tahun 1999 di Provinsi Papua tercatat 24 wilayah Kontrak Karya (KK) dan 3 wilayah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) serta 4 Wilayah Kuasa Pertambangan (KP). 

Kemudian pada periode 2010 - 2019, tepatnya di tahun 2018 dilakukan penandatanganan Ijin Usaha Pertambangan Khusus ( IUPK) yang merupakan perubahan bentuk dan perpanjangan usaha pertambangan sampai dengan 2041. Dalam perjanjian ini, 51,24 persen saham perusahaan dimiliki pihak nasional Indonesia

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut