Kerusuhan di Lapas Sorong Diduga Dipicu Banyak Napi Tak Dapat Asimilasi Corona

SORONG, iNews.id – Kerusuhan di Lapas Kelas II B Kota Sorong, Papua, Rabu (22/4/2020) sore, diduga dipicu kekecewaan ratusan narapidana yang tidak menerima program asimilasi wabah corona dari Kemenkum dan HAM.
Diperoleh informasi, dari 335 narapidana di lapas tersebut hanya 50 warga binaan yang mendapat program asimilasi. Hal iti diduga memicu ratusan napi lainnya iri hingga mengamuk dan membakar ruangan lapas.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sorong, Minus Ananto mengatakan, hingga saat ini penghuni Lapas Kelas IIB Sorong berjumlah 335 orang. Pihak lapas masih berusaha menenangkan penghuninya lapas agar kerusuhan tidak meluas.
"Narapidana tersisa saat ini 335 orang, kami masih berusaha menenangkan mereka dulu agar kejadian tidak meluas,” kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Sorong, Minus Ananto di lokasi kejadian, Rabu (22/4/2020) malam.
Dalam video amatir, terlihat sejumlah narapidana yang tersisa di dalam lapas ini terlihat membakar sejumlah bagian ruangan di dalam Lapas. Mereka meminta kepada pihak Lapas agar mereka segera di bebaskan.
Aparat gabungan TNI-Polri dibantu personel Brimob Polda Papua Barat diterjunkan untuk mengantisipasi meluasnya kejadian ini. Mereka juga berusaha menenangkan narapidana yang terus mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas di dalam lapas.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, pihaknya menjamin seluruh penghuni Lapas akan kembali tenang dan pihaknya akan terus melakukan penjagaan di lokasi kejadian hingga kondisi keamanan kembali normal.
"Kami jamin semuanya akan kembali tenang ya, anggota sudah ada di sini. Kami melakukan langkah-langkah persuasif. Pengamanan sampai suasana benar-benar kondusif," ungkap AKBP Ary.
Aparat gabungan masih terus berjaga-jaga di lokasi kejadian mobil pemadam dan water cannon sudah berada di lokasi untuk membantu memadamkan api yang terus membakar sebagian ruangan di dalam lapas.
Editor: Kastolani Marzuki