get app
inews
Aa Text
Read Next : Kecelakaan 2 Mobil Tabrakan di Jalan Trans Yapen, 1 Orang Luka Berat

Kisah Survival Mengagumkan Prajurit Elite Rebut Papua, Bertahan Hidup dengan Makan Sepatu

Senin, 07 November 2022 - 20:23:00 WIT
Kisah Survival Mengagumkan Prajurit Elite Rebut Papua, Bertahan Hidup dengan Makan Sepatu
Ilustrasi perjuangan TNI merebut Irian Barat (Papua). (Foto : YouTube)

JAKARTA, iNews.id - Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) merupakan salah satu operasi militer terbesar dalam sejarah Indonesia untuk merebut Irian Barat (sekarang Papua). Operasi ini berakhir dengan pendudukan militer Indonesia terhadap Irian Barat.

Dalam petempuran ini, Pasukan Gerak Tjepat (PGT) AURI yang kini dikenal dengan Korps Paskhas mengambil porsi terbesar jumlah pasukan yang diinfiltrasi ke Irian Barat dengan total 532 orang. Sementara jumlah personel dari TNI, Polri dan relawan yang diinfiltrasikan selama Trikora sebanyak 1.154 personel dengan jumlah korban jiwa 216 gugur/hilang dan 296 tertangkap.

Salah satu kisah heroik dalam pertempuran ini yakni kemampuan untuk bertahan hidup (survival) prajurit elite PGT yang amat mengagumkan. Mereka harus bertahan dengan kondisi alam Irian Barat yang ganas dan berhutan lebat dengan ketinggian pohon mencapai di atas 50 meter.

Kondisi semakin sulit karena langkanya binatang maupun tumbuhan yang dapat dimakan, adanya ancaman penyakit malaria, kekurangan logistik dan obat-obatan ditambah serangan gencar dari pesawat tempur maupun tentara Belanda.

Namun para prajurit yang diterjunkan ini masih mampu bergerilya di dalam hutan sampai menjelang terjadinya gencatan senjata.

Salah satu beratnya operasi tersebut dikisahkan dalam buku 52 Tahun Infiltrasi PGT di Irian Barat, Bertahan dan Diburu di Belantara Irian yang ditulis Beny Adrian.

Dalam satu bagian diceritakan sepenggah kisah Sarjono, salah satu tentara pasukan yang mampu bertahan hidup saat kehabisan logistik. Dia merebus sepatu bootsnya yang terbuat dari kulit lalu memakannya.

Cara ini menjadi satu-satunya pilihan lantaran sudah sangat kelaparan dan sama sekali tak ada makanan. Sarjono pada akhirnya ditangkap tentara Belanda. Dia sempat ditahan di Biak lalu dibawa ke Wundi hingga akhirnya dipulangkan pada akhir gencatan senjata.

Disadur dari jurnal berjudul Operasi Trikora Sebagai Upaya Mengembalikan Irian Barat Ke Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia karya Theresia Ngilan Bupu dan I Ketut Laba Sumarjiana, operasi militer ini dijalankan selepas Konferensi Meja Bundar (KMB) karena Belanda tak kunjung memenuhi janjinya untuk menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.

Belanda justru meningkatkan kekuatan militer dengan mengirimkan Kapal Induk Karel Doorman ke Irian Barat. Pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan Trikora atau Tri Komando Rakyat.

Isi Trikora yakni menggagalkan rencana Belanda untuk mendirikan sebuah negara boneka Papua. Mengibarkan Bendera Merah Putih di Irian Barat sebagai bagian dari wilayah Indonesia yang sah. Kemudian mengerahkan semua sumber daya yang dimiliki bangsa Indonesia untuk berjuang sampai titik darah yang penghabisan.

Salah satu langkah yang dilakukan sebagai pelaksanaan Trikora adalah dengan membentuk Komando Operasi yang bernama Komando Mandala pembebasan Irian Barat. Dalam Komando Mandala, Mayjen TNI Soeharto didaulat menjadi panglima.

Tugasnya adalah mempersiapkan, merancang, dan melaksanakan operasi militer untuk menggabungkan kembali Papua Barat dengan Indonesia. Komando Mandala membuat strategi pembebasan Irian Barat menjadi tiga fase, yaitu Infiltrasi, Eksploitasi, dan Konsolidasi.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut