get app
inews
Aa Text
Read Next : 4 Orang Sekeluarga Diserang OTK di Yahukimo Papua Pegunungan, 2 Orang Tewas

KKB Kerap Serang TNI Polri, Kapolda Papua Minta Anggota Jangan Mudah Terpancing

Senin, 01 Mei 2023 - 22:44:00 WIT
KKB Kerap Serang TNI Polri, Kapolda Papua Minta Anggota Jangan Mudah Terpancing
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri di Timika, Minggu (30/4/2023). (ANTARA/Evarukdijati)

JAYAPURA, iNews.id - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri meminta anggota TNI-Polri tidak mudah terpancing dengan berbagai aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Hal ini berkaitan dengan sejumlah aksi penyerangan yang dilakukan KKB kepada aparat maupun warga sipil.

"KKB saat ini terus berupaya memancing dengan melakukan penyerangan atau penembakan terhadap personel TNI-Polri atau masyarakat dengan tujuan agar aksi yang mereka lakukan langsung direspons," ujar Kapolda, Senin (1/5/2023).

Menurutnya saat merespons dengan bergerak menuju TKP, personel TNI-Polri juga harus benar-benar memperhitungkan segalanya agar tidak jatuh korban. Sebab dia mengakui ada indikasi KKB sengaja memancing agar TNI-Polri merespons dengan melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut.

Saat pengejaran itulah biasanya terjadi kontak tembak hingga menyebabkan jatuhnya korban. Baik korban jiwa maupun peralatan seperti senjata dan amunisi.

"90 persen pasokan senjata dan amunisi untuk KKB diperoleh dari rampasan TNI-Polri sehingga harus benar-benar diperhitungkan," kata Fakhiri.

Kapolda mencontohkan KKB pimpinan Egianus Kogoya yang pasokan senjata dan amunisi mereka berasal dari rampasan anggota TNI-Polri.

"Saya selalu ingatkan agar anggota senantiasa waspada dan tidak mudah terpancing aksi yang KKB karena dapat membahayakan jiwa serta menambah amunisi dan persenjataan mereka. Saya berharap agar patroli gabungan dapat dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat," ucapnya.

Kapolda juga berharap agar masyarakat terutama bukan orang asli Papua (OAP) saat beraktivitas di luar rumah agar waspada dan mematuhi imbauan aparat keamanan. Khususnya yang berprofesi sebagai tukang ojek karena seringkali menjadi korban penyerangan KKB.

"Bila diminta tidak melayani ke wilayah yang dianggap rawan hendaknya dipatuhi dan jangan tergiur dengan tawaran ongkos angkut yang tinggi karena risikonya tidak tanggung-tanggung yakni nyawa taruhannya," ucapnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut