Kontak Tembak di Yahukimo, Jenazah Korban KKB Belum Bisa Dievakuasi 

YAHUKIMO, iNews.id – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz menyelidiki kasus penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan ini menewaskan lima warga.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan, sudah menerima informasi terkait insiden tersebut. Belum bisa dipastikan identitasnya korban karena belum berhasil mencapai lokasi kejadian.

Baca Juga

Serangan Beruntun KKB di Yahukimo, 5 Warga Tewas 

“Sampai sekarang kami belum sampai TKP. Kemarin kami sudah coba datang, tetapi ada kontak tembak yang tidak memungkinkan kami untuk melanjutkan perjalanan,” kata Brigjen Faizal dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).

Menurutnya, evakuasi yang direncanakan hari ini terpaksa ditunda karena hujan deras sejak pagi membuat sungai di wilayah tersebut sulit diseberangi.

Baca Juga

Terungkap! KKB yang Tembak Warga Asmat Ternyata asal Yahukimo Pimpinan Elkius Kobak

“Hujan sangat lebat di Yahukimo hari ini. Akhirnya diputuskan untuk tidak dilanjutkan atau tidak jadi hari ini melakukan evakuasi. Kondisi ini membuat tim evakuasi sulit menyeberangi sungai yang arusnya menjadi deras," ucapnya.

Terkait jumlah korban, dia mengungkapkan, informasi sementara lima orang tewas. Jumlah ini masih perlu dikonfirmasi. “Informasi yang kami dapat ada lima,” katanya.

Dia menuturkan, identitas para korban masih dalam proses penyelidikan dan baru bisa dipastikan setelah evakuasi dilakukan serta data korban dicocokkan.

Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga mengatakan, patroli dan pengamanan telah diperkuat untuk menjaga keamanan dan mencegah jatuhnya korban lebih lanjut.

Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada, serta segera melaporkan aktivitas mencurigakan kepada aparat keamanan.

"Polri menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama dan kerja sama seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua," ucapnya.

Editor: Kurnia Illahi