get app
inews
Aa Text
Read Next : Pria di Biak Numfor Bakar Rumah Warga hingga Rugi Rp800 Juta, Motif Masih Diselidiki

Kumpulan Cerita Rakyat dari Papua, Asal Usul Irian hingga Buaya Ajaib Sungai Tami

Senin, 15 Agustus 2022 - 12:11:00 WIT
Kumpulan Cerita Rakyat dari Papua, Asal Usul Irian hingga Buaya Ajaib Sungai Tami
Ilustrasi, cerita rakyat dari Papua menarik untuk disimak dan belum banyak diketahui orang. (Foto: Istimewa).

JAKARTA, iNews.id - Cerita rakyat dari Papua cukup menarik untuk diketahui. Cerita khas dari daerah tersebut akan diulas dalam tulisan ini yang dihimpun dari sejumlah sumber.

Papua merupakan salah satu wilayah di Indonesia, yang terkenal dengan keindahan alamnya. Papua juga memiliki beberapa keunikan lainnya yang mungkin banyak belum diketahui oleh masyarakat Indonesia. 

Berikut beberapa cerita rakyat dari Papua :  

1. Asal Usul Irian

Legenda tentang asal usul Irian. Pada suatu hari di daerah Biak barat di kampung Sopen ada seseorang yang bernama Mananamakrdi yang dibenci oleh masyarakat sekitar karena penyakit kudis. Mananamakrdi kemudian diusir dari desa.

Singkat cerita dia tinggal di Pulau Miokbudi di Biak Timur dan membangun rumah untuk tempatnya bernaung serta berlindung. Namun tak lama setelah itu bahan makanannya dicuri. Ternyata setelah tertangkap pencuri tersebut merupakan sosok peri dan sebagai gantinya Mananamakrdi meminta istri yang cantik dan penyakit kudisnya sembuh.

Dengan berbagai perjalanan, singkat cerita ternyata memang terbukti benar, dia memiliki istri dan sembuh serta kabar baiknya dia memiliki seorang anak yang pada suatu hari menemukan daratan papua yang di teriaki Iriaan. 

Kata Iriaandikenal dalam bahasa Biak berarti Panas dan setelah itu pulau Papua disebut Irian.

2. Biwar Sang Penakluk Naga

Tak hanya di Eropa atau China yang terdapat cerita legenda tentang Naga, ternyata di Papua juga memilikinya. Cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda asal Papua yang berhasil mengalahkan Naga.

Dikisahkan, pada zaman dahulu ada seorang pemuda yang bernama Biwar dari Mimika Papua. Diceritakan, dia telah bertarung dengan seekor Naga di suatu goa yang terdapat di pedalaman Papua. Konon katanya Naga tersebut telah membunuh ayah dan pamannya.

Naga berhasil ditikam oleh Biwar hingga kepalanya nyaris putus, lalu Naga tersebut dipendam dengan bebatuan di dalam gua. Akhir cerita, Biwar disambut oleh warga desa dengan meriah dan desa itu pun aman sentosa dari ancaman serangan Naga. 

3. Asal usul burung Cenderawasih

Dikisahkan pada zaman dahulu di daerah Fak Fak, tepatnya di pegunungan Bumberi hidup seorang perempuan tua bersama seekor anjing betina.

Singkat cerita, tiba-tiba perempuan itu hamil tanpa penyebab. Kemudian lahir seorang laki-laki yang diberi nama Kweiya. Beberapa tahun kemudian Kweiya bertemu dengan seseorang lelaki dan Kweiya mengenalkan laki-laki itu dengan ibunya. 

Mereka berdua memutuskan untuk menikah dan memiliki dua anak. Seiring berjalannya waktu, adik tiri Kweiya memiliki sifat iri dengki kepada Kweiya dan suatu hari mereka pun menyerang Kweiya.

Kesal karena tubuh Kweiya penuh luka karena serangan kedua adiknya, Kweiya bersembunyi di sudut rumah dan menali tubuhnya dengan kulit pohon Pogak Nggein. Ketika kedua orang tuanya pulang dan mencari Kweiya, mereka justru melihat Kweiya yang telah berubah menjadi seekor burung aneh yang berbunyi Eek ek ek ek. 

Akhirnya ibunya menyadari  yang terjadi dan menangis tersedu-sedu. Ibunya ingin ikut anaknya menjadi burung. Kemudian ibunya pun berubah menjadi seekor burung cenderawasih. Begitulah ringkasan cerita tentang asal-usul burung cenderawasih.

4. Buaya ajaib Sungai Tami

Dikisahkan terdapat sepasang suami istri. Sang istri mengalami kesulitan untuk melahirkan karena anaknya terlalu besar dan sulit keluar. Dia kemudian diperintahkan untuk mencari rumput air ke sungai Tami.

Di tepi sungai saat sang suami mencari rumput air, tiba-tiba di belakangnya ada sesosok buaya besar dan aneh di sekujur tubuhnya ditumbuhi bulu seperti burung Kasuari.

Tanpa pikir panjang, sang suami bergegas lari. Namun buaya ajaib itu tiba-tiba berbicara, "Tunggu dulu" dan meminta tolong pada lelaki tersebut agar membantu untuk melepaskannya dari jepitan batu.

Lelaki itu membantu buaya tersebut untuk melepaskannya dari himpitan batu. Sebagai ucapan terima kasih, buaya itu mengantarkan rumput air ke rumahnya dan akhirnya mereka pun bersahabat. 

Akhir cerita, sampai saat ini anak turun-temurun dari lelaki tersebut masih menjaga anak turun-temurun dari buaya itu dan melarang adanya perburuan buaya di sungai Tami.

Itu dia beberapa cerita rakyat dari papua yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. 

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut