get app
inews
Aa Text
Read Next : KSAL Kunjungi Kapal 2 Armada Perang Jepang, Kapal Selam dan Fregat

Nilai Strategis Papua bagi AS Era Perang Dunia II, Jalan Pintas Menuju Filipina dan Jepang

Selasa, 06 Desember 2022 - 14:44:00 WIT
Nilai Strategis Papua bagi AS Era Perang Dunia II, Jalan Pintas Menuju Filipina dan Jepang
Pasukan Sekutu bergerak ke pedalaman Biak pada Mei 1944. (Foto: Dok. TNI AL).

BIAK, iNews.id - Amerika Serikat (AS) menilai Papua sebagai jalan pintas menuju Filipina dan Jepang dalam era perang dunia II. Pada 27 Mei 1944, sebanyak 12.000 pasukan Sekutu mendarat di Pulau Biak.    

Sejumlah peralatan tempur juga turut serta mendarat di Pulau Biak, yakni 29 pucuk artileri, 12 tank, bagian dari Hurricane Task Force. Kekuatan tersebut dikerahkan untuk menggempur 11.400 tentara dan kompi tank ringan Jepang.

Pasukan dan peralatan tempur itu didukung lima destroyer transport, delapan kapal pendarat tank, 15 kapal pendarat infanteri, kendaraan modifikasi amfibi berpenggerak enam roda (DUKW ), perahu pendarat kendaraan dan personel (LCVP) dan kapal pendarat amfibi (LVT). 

Pendaratan peralatan tempur tentara Sekutu di Biak pada Juni 1944. (Foto: TNI AL).
Pendaratan peralatan tempur tentara Sekutu di Biak pada Juni 1944. (Foto: TNI AL).

“This marks the strategic end of the New Guinea campaign (Ini menandai akhir strategis dari kampanye New Guinea)," kata MacArthur dikutip dari laman TNI, Selasa (6/12/2022).

Saat itu, pasukan Sekutu melaju cepat ke Biak sebagai batu loncatan menuju Filipina membuat kekuatan perang Jepang yang dipimpin oleh Kolonel Angkatan Darat Kozume Naoyuki kewalahan menghadapi serangan tiba-tiba.

Saat serangan Sekutu datang, kekuatan perang Jepang belum didukung penuh oleh armada kapal perangnya. Kozume hanya mampu mempertahankan Biak kurang dari satu bulan. 

Strategi Sekutu berhasil menguasai Biak pada 22 Juni 1944. Strategi perang tersebut dikenal dari pulau ke pulau atau island hopping, yakni strategi lompat katak. 

Strategi yang terapkan MacArthur itu dapat menghemat waktu, peralatan, bahkan mampu mengurangi jumlah korban serta menghemat anggaran.

Pasukan Sekutu mampu menjangkau hingga ratusan mil  melumpuhkan kekuatan perang Jepang di Papua. Selain itu, strategi MacArthur mampu mengisolasi pasukan Jepang yang terputus dari pasukan induknya. 

Pertempuran sengit pasukan Sekutu melawan Jepang di Papua dimulai dari Teluk Tanahmerah, Wakde, Sarmi, Biak dan berakhir di Sausapor pada 30 Juli 1944.

Pendaratan pasukan Sekutu dengantank-tank artileri dan amfibi Papua dimulai dari Hollandia (kemudian dikenal dengan nama Jayapura), Sarmi, Biak Numfor dan terakhir Sausapor. 

Menang dalam pertempuan, Sekutu kemudian membangun sejumlah pangkalan sebagai tempat persinggahannya di Hollandia, Teluk Tanahmerah, Sausapor, Wakde, Sarmi dan Biak.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut