Perpanjangan Landasan Pacu Bandara Rendani Rampung 2023, Biaya Ganti Rugi Lahan Rp79 Miliar
MANOKWARI, iNews.id - Pengerjaan perpanjangan landasan (runway) Bandara Rendani di Manokwari, Papua Barat ditargetkan rampung akhir 2023. Pengerjaan dimulai tahun ini.
Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Rendani, Paryono mengatakan, untuk memperpanjang landasan Bandara Rendani, tahap awal yang dilakukan membangun gorong-gorong besar (box culvert) di sisi selatan bandara.
"Harus bisa selesai Tahun 2023," ujar Paryono di Manokwari, Senin (16/5/2022).
Dia menuturkan, ratusan gorong-gorong besar disusun berjejer di sepanjang aliran sungai yang membelah sisi selatan landasan Bandara Rendani menuju ke Teluk Manokwari. Pekerjaan tersebut, kata dia dilakukan secara bertahap.
Menurutnya, tahun ini hingga 2023 juga dilakukan pekerjaan penimbunan area sisi kiri dan kanan landasan, kemudian dilanjutkan dengan pengaspalan landasan sebagai proyek utama.
Dia menjelaskan, izin anggaran kontrak tahun jamak (multi years contract) untuk perpanjangan landas pacu Bandara Rendani sudah terbit. Pekerjaan itu seluruhnya dibebankan kepada APBN.
Perpanjangan landasan Bandara Rendani Manokwari tersebut dinilai untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan, mengingat landas pacu bandara tersebut saat ini belum terlalu panjang untuk bisa didarati pesawat jenis Boeing 737 seri 800 atau Airbus seri A320.
Pekerjaan perpanjangan landasan pacu tersebut, lanjut dia ditangani langsung oleh Kementerian Perhubungan dengan catatan lahan sudah siap.
Dia meminta dukungan dan kerja sama dari semua pemangku kepentingan terkait agar pekerjaan perpanjangan landasan Bandara Rendani bisa sesuai jadwal sehingga bisa dioperasikan sepenuhnya pada 2024.
Selain itu, kata dia untuk memperpanjang landasan Bandara Rendani Manokwari, Pemprov Papua Barat bersama Pemkab Manokwari harus membebaskan lahan di sisi selatan bandara itu. Biaya ganti rugi lahan untuk perpanjangan landasan pacu Bandara Rendani Manokwari seluruhnya mencapai Rp79 miliar.
Pembayaran ganti rugi lahan dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama Rp24 miliar, tahap kedua Rp19,9 miliar dan sebagian tahap ketiga Rp18,81 miliar, bersumber dari APBD Kabupaten Manokwari dan APBD Provinsi Papua Barat.
Editor: Kurnia Illahi