Pj Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo Ungkap Cara Jitu Lenyapkan KKB

JAKARTA, iNews.id - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo mengungkap cara jitu untuk melenyapkan separatis di tanah Papua. Termasuk, Kelompok Separatis Teroris (KST) atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Menurutnya, persoalan di tanah Papua, khususnya Papua Pegunungan merupakan persoalan sumber daya manusia yang belum mengerti dan mudah dipengaruhi pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Baca Juga

Pj Gubernur Papua Pegunungan Sebut Senjata KKB Bukan dari Luar Negeri tapi Rampasan Milik TNI

Mengatasi persoalan itu, kata dia diperlukan pembangunan infrastruktur. Terutama, lanjut dia akses jalan secepat mungkin serta peningkatan kesejahteraan di tanah Papua.

Dia berharap pemerintah pusat bisa memberikan program lebih khusus di tanah Papua terkait pembangunan di sana. 

Baca Juga

KKB Berulah Lagi, Tukang Ojek di Kampung Kimak Puncak Tewas Ditembak

“Kalau bisa ada program extraordinary. Misalnya pembangunan jalan, ini penting," ujar Nikolaus usai menghadiri pengukuhan enam anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (29/5/2023).

Dia meyakini, jika masyarakat sudah menikmati pembangunan, tidak akan ada kelompok yang mengganggu keamanan di Papua. Sampai saat ini, wilayah Papua Pegunungan hanya bisa dicapai dengan pesawat yang biayanya cukup tinggi.

Akibatnya harga-harga barang menjadi mahal, salah satunya semen, yang menurutnya bisa mencapai Rp500.000-Rp800.000 hanya untuk satu sak semen.

“Semen sudah Rp500.000-Rp800.000 satu sak,” ucapnya.

Dia menekankan, kelompok separatis teroris tidak akan bertahan jika pembangunan dan kesejahteraan terus diperbaiki. 

“Di (Pulau) Jawa kampung dekat, masyarakat banyak, perumahan juga ada. Di sana (Papua) tidak ada. (Antara) kampung satu dengan kampung satu, tidak ada orang. Di pertengahan pun tidak ada orang. Jalan buntu semua, mereka harus memikul (barang), harus jalan kaki, ini penyebabnya di situ. Kami harap pemerintah pusat membangun Papua dengan program extraordinary,” katanya.

Editor: Kurnia Illahi