Sepak Terjang Yotam Bugiangge, Pecatan TNI yang Pimpin KKB di Yahukimo

JAYAPURA, iNews.id – Polda Papua mengungkap pelaku penembakan yang menewaskan dua warga sipil di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. Para pelaku merupakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Yotam Bugiangge.
Sosok Yoam Bugiangge ternyata bukan orang biasa. Dia merupakan mantan prajurit satuan tempur infanteri TNI.
Yotam merupakan putra kelahiran Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Dia melarikan diri saat sedang bertugas di Kompi C Senggi, Kabupaten Keerom pada tanggal 17 Desember 2021. Ketika itu dia baru lepas piket dan membawa senjata senapan serbu organik TNI tanpa amunisi.
Sebelum desersi, Yotam berpangkat prajurit dua (Prada) atau pangkat terendah dalam jenjang Tamtama di kemiliteran Indonesia.
Yotam juga tercatat pernah menjadi anggota Kompi C Senggi, Keerom yang melarikan diri saat tugas dengan membawa senjata api SS1 V1.
Dia dulunya prajurit Batalion Infanteri (Yonif) 756/MWS yang berkedudukan di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, salah satu batalyon di bawah Kodam XVII Cenderawasih.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan, pelaku penembakan dua warga sipil di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan merupakan KKB pimpinan Yotam Bugiangge. Kelompok separatis ini bagian dari KKB Egianus Kogoya.
"Memang benar dari laporan yang diterima pelaku penembakan dipimpin Yotam Bugiangge," ujar Kapolda Papua, Kamis (9/3/2023) malam.
Diketahui, dua warga sipil dibunuh KKB di Jalan Poros Logpond Km 2, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (8/3/2023). Kedua korban diberondong tembakan saat berboncengan motor.
Identitas kedua warga sipil yang dibunuh KKB bernama Viktor Hadi Sampa dan Emon Pahabol. Emon Pahabol (18) mengalami luka tembak pada bagian punggung kiri, luka tembak di kepala, lecet pada bagian pipi bagian kanan, tangan serta kaki.
Sementara Viktor Hadi Sampa (24) mengalami luka tembak tembus dari punggung sebelah kiri ke perut, luka tembak di leher kanan, luka sobek di dagu dan lecet kaki kiri.
Editor: Kastolani Marzuki