Shoebill Stork, Burung yang Mempunyai Suara seperti AK47

JAKARTA, iNews.id- Siapa sangka ternyata ada burung yang mempunyai suara seperti AK47. Ya, dia adalah burung Shoebill Stork.

Burung shoebill stork, juga dikenal sebagai burung whalehead adalah burung besar yang berasal dari daerah rawa-rawa di Afrika Timur, terutama di daerah Sudan Selatan, Uganda, dan Zambia. 

Baca Juga

Ganjar dan Mahasiswa Tanam 200 Bibit Pohon dan Lepas 44 Burung di Gunung Ungaran

Burung yang mempunyai suara seperti AK47

Burung yang memiliki nama latin Balaeniceps rex itu memiliki ciri khas yaitu paruhnya yang besar dan lebar, mirip seperti sepatu bot. Ukuran burung shoebill stork bisa mencapai tinggi 1,2 meter dengan berat mencapai 6 kg.

Burung ini memakan ikan, katak, dan reptil lainnya yang bisa ditemukan di lingkungan rawa-rawa. 

Baca Juga

BKSDA Maluku Terima Satwa Dilindungi 1 Burung Kasturi, 25 Nuri dan 3 Perkici Pelangi

Saat berburu mangsa, ia rela menunggu berjam-jam. Begitu ikan besar jenis Lungfish lewat paruhnya yang besar langsung mematoknya tanpa ampun. 

Ikan besar pun dapat langsung terbelah dengan paruhnya. Belum lagi saat Shoebill mengeluarkan suara. 

Baca Juga

Perdagangan Satwa Dilindungi di Papua Selatan, 11 Burung Kasturi Kepala Hitam Diamankan

Rasanya bagai mendengar senapan AK47 yang digunakan perang. Cukup memekakkan telinga. 

Hewan ini terbiasa hidup sendiri tidak berkelompok. Dilansir dari berbagai sumber, burung ini juga memangsa saudaranya sendiri. 

Baca Juga

Antisipasi Penyebaran Virus Flu Burung

Hal ini merupakan upayanya menjamin ketersediaan pangan untuk dirinya sendiri. 

Shoebill Stork kawin sekali dalam setahun dan langsung pisah setelah kawin.  

Baca Juga

China Temukan Kasus Flu Burung pada Manusia, Bisa Bahayakan Nyawa Pasien

 
Meskipun burung ini jarang ditemukan di alam liar, Shoebill Stork sangat terkenal di kalangan para pengamat burung dan fotografer karena keindahannya dan ciri khas paruhnya yang unik.

Itulah Shoebill Stork  burung yang mempunyai suara seperti AK47. Cukup menarik bukan?

Editor: Komaruddin Bagja