Soal Pilot Susi Air, Kodam Cenderawasih Minta Komnas HAM Ikut Upayakan Negosiasi

JAYAPURA, iNews.id - Kodam XVII Cenderawasih meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua ikut melakukan upaya negosiasi pembebasan pilot Susi Air. Pilot asal Selandia Baru ini disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan sejak 7 Februari 2023.

Hal ini disampaikan Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa dalam pertemuan dengan Komnas HAM Perwakilan Papua.

Baca Juga

Prajurit TNI Gugur saat Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air

"Selain itu, kami minta para tokoh agama dan tokoh masyarakat ikut bernegosiasi dengan pihak terkait secara maksimal demi pembebasan pilot Philips Mark Merhtens," ujarnya, Senin (17/4/2023).

Menurutnya, Panglima TNI telah memberikan arahan agar upaya pembebasan pilot dilakukan melalui upaya negosiasi secara maksimal demi keselamatan jiwa pilot tersebut.

Baca Juga

TNI Temukan Lokasi Pilot Susi Air Disandera, Operasi Penyelamatan Mengerucut

Dia menjelaskan, pihaknya telah mengetahui adanya permintaan KKB yang berisi pesan penarikan TNI-Polri di Tanah Papua.

"Kami sudah bertemu dengan Komnas HAM Perwakilan Papua pada 14 April 2023 guna membahas masalah penyanderaan pilot dan kami minta agar Komnas HAM ikut melakukan upaya negosiasi," katanya.

Baca Juga

1 Prajurit Gugur, Panglima TNI Akan Evaluasi Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air

Sebelumnya, Komnas HAM Perwakilan Papua telah bertemu dengan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri untuk membahas permasalahan yang sama.

Baca Juga

Kontak Tembak dengan KKB di Nduga, Puspen TNI: Ini Bagian Penyelamatan Pilot Susi Air

Pilot asal Selandia Baru Philips Mark Merhtens disandera KKB pada 7 Februari 2023 saat mendarat di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Pesawatnya juga dibakar KKB.

TNI-Polri hingga saat ini masih terus berupaya untuk membebaskan sandera asal Selandia Baru tersebut. Bahkan teranyar, satu prajurit gugur dalam proses pencarian pilot tersebut.