Terharu saat Kalungkan Medali kepada Atlet Boccia di Peparnas Papua, Mahfud MD: Hati Saya Pilu

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku sedih dan terharu saat menonton cabor boccia di Peparnas XVI Papua. Para atlet olahraga ketepatan itu harus memakai kursi roda karena tangan dan kakinya lumpuh.
"Cabor yang mengharukan di Peparnas XVI adalah Boccia. Para atletnya harus pakai kursi roda karena tangan dan kakinya lumpuh. Tapi kognisi mereka sangat kuat sehingga dengan serba keterbatasan tenaga mereka bisa adu ketangkasan," kata Mahfud MD di akun Instagramnya, dikutip Sabtu (13/11/2021).
Selama pertandingan yang mengharukan itu, para atlet boccia di Peparnas Papua itu ditemani oleh pembimbing masing-masing. Mereka berlomba melempar bola-bola ringan yang dimilikinya masing-masing untuk mendekatkannya ke bola putih yang ada depannya, sekitar 3 meter. Masing-masing punya lima bola. Pelempar bola yang paling banyak dekat dengan bola putih dinyatakan menang.
Menurut Mahfud MD, saat menonton pertandingan itu, dia memang bisa bertepuk tangan untuk menyemangati para atlet. Namun, di hatinya, Mahfud sebenarnya terharu dan sedih.
"Menonton pertandingan ini kita bisa bertepuk tangan menyemangati tetapi hati sungguh terenyuh, terharu, dan sedih," katanya.
Suara Mahfud MD bahkan serak saat menyemangati para atlet, sambil mengalungkan medali kepada para atlet. Hatinya pilu.
"Pun saat mengalungkan medali kepada para pemenang saya bisa berseru “Selamat, ya, teruslah berprestasi”. Tapi suara saya terdengar serak karena hati terasa pilu," kata Mahfud MD.
Editor: Maria Christina