get app
inews
Aa Text
Read Next : Sertijab, Mayjen Amrin Ibrahim Resmi Jabat Pangdam XVII/Cenderawasih

Weekend Story: Teror OPM Menggila, Korban Berjatuhan

Minggu, 18 Agustus 2024 - 09:05:00 WIT
Weekend Story: Teror OPM Menggila, Korban Berjatuhan
Weekend Story: Teror OPM Menggila, Korban Berjatuhan. (Foto: iNews.id).

JAKARTA, iNews.id - Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah lama menjadi sumber ketakutan dan ketidakstabilan di Papua. Aksi-aksi kekerasan yang mereka lakukan semakin meningkat dan menimbulkan banyak korban jiwa serta kerusakan. 

Belum lama ini, menjelang peringatan HUT ke-79 RI, OPM semakin menggila. Kelompok tersebut menebar teror menyasar warga sipil hingga aparat.

OPM Tembak Mati Prajurit TNI 

Pada 15 Agustus 2024, OPM menembak mati prajurit Kodim Puncak Jaya, Papua Tengah. Lokasi penembakan di area Sport Center, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah.

Korban yaitu Serka JEM (Jefri Elfradus May) anggota Kodim 1714/PJ. Serangan ini menambah daftar panjang korban dari kalangan aparat.

Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah lama menjadi sumber ketakutan dan ketidakstabilan di Papua. (Foto: iNews.id).
Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah lama menjadi sumber ketakutan dan ketidakstabilan di Papua. (Foto: iNews.id).

OPM Bunuh Pekerja Proyek

Pada 13 Agustus 2024, OPM kembali beraksi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Dalam insiden tragis ini, seorang pekerja proyek bernama Raimon Gustam Kailimang tewas ditembak.

Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan yang dilakukan oleh OPM di Papua. Ulah OPM ini menimbulkan ketakutan bagi warga sipil dan pekerja proyek di daerah tersebut. 

OPM Bunuh Pilot Asal Selandia Baru

Pada 5 Agustus 2024, OPM yang diduga pimpinan Egianus Kogoya membunuh pilot helikopter yang baru saja mendarat di Mimika besama sejumlah tim medis. korban bernama Glen Malcolm Conning asal Selandia Baru.

Insiden ini menunjukkan betapa brutalnya kekerasan yang dilakukan oleh kelompok ini terhadap siapa saja yang mereka anggap sebagai musuh.

Pesan OPM di Balik Teror Agustus

Pengamat militer dan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan, serangkaian serangan oleh OPM selama Agustus 2024 merupakan upaya provokasi dengan target menarik perhatian internasional terhadap isu Papua di tengah perayaan kemerdekaan Indonesia.

Melalui rangkaian aksi kekerasan itu, kata dia OPM mengirim pesan penolakan perayaan kemerdekaan Indonesia di Papua dan menegaskan tuntutan mereka untuk kemerdekaan Papua. 

"Mereka menggunakan momen peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dianggap tepat untuk mengekspresikan penolakan mereka dan menunjukkan penolakan untuk mengakui kedaulatan Indonesia atas Papua," ujar Khairul Fami kepada iNews.id, Sabtu (17/8/2024).

Selain itu, lanjut dia serangan OPM tersebut merupakan bentuk teror dan ancaman terhadap masyarakat Papua yang ingin berpartisipasi dalam perayaan kemerdekaan. 

Motif ini, dinilai berkaitan dengan pernyataan Sebby Sambom, juru bicara TPNPB-OPM yang menegaskan bahwa Orang Asli Papua (OAP) bukan bagian dari Indonesia dan tidak pernah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

"Karena itu, mereka menolak keterlibatan OAP dalam perayaan tersebut dan menggunakan serangan bersenjata sebagai upaya untuk menggagalkan,"ucapnya.

Menurutnya, TNI dan Polri bukan tidak melakukan atau bahkan gagal dalam upaya preventif. Sejumlah strategi preventif yang adaptif dan fleksibel, telah dijalankan.

Termasuk, lanjut dia peningkatan frekuensi patroli dan operasi militer terbatas, penguatan kapasitas aparat keamanan lokal, peningkatan kemampuan intelijen, kerja sama erat dengan masyarakat setempat dan penggunaan teknologi canggih untuk pemantauan dan deteksi.

"Tapi secara alamiah, harus diakui tingkat kesulitannya memang tinggi dan itu sangat berkaitan dengan taktik gerilya yang dilakukan oleh KKB (OPM). Taktik gerilya memang dikenal efektif dalam menghadapi kekuatan militer yang lebih besar dan terorganisir," katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut