Menurutnya, vaksinasi di Jayawijaya sudah mencapai 43 persen, namun di data kementerian baru mencapai 22 persen. Hal itu terjadi karena 18.000 penerima vaksin belum terinput di data kementerian dan baru 70-an ribu yang tercatat di sana.
"Ini mungkin karena sistem Piker yang ada di BPJS dengan Kementerian Kesehatan itu tidak sinkron sehingga kita akan lakukan pengecekan data ini," ucapnya.
Dia menuturkan, kegiatan vaksinasi terus ditingkatkan mulai dari masyarakat wilayah pusat kota hingga distrik-distrik pinggiran.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait