Suatu hari, sang suami meminta istri untuk merebus telur. Namun, sang istri tidak mau dan berharap telur-telur tersebut menetas.
Ternyata harapan sang istri tidak sia-sia, enam di antara tujuh telur tersebut menetas dan anehnya menjelma menjadi manusia. Di antaranya adalah terdapat lima laki-laki dan satu perempuan.
Tapi, ada satu anak yang menghilang entah ke mana dan tidak dapat ditemukan lagi. Penduduk meyakini jelmaan tersebut kembali ke alam gaib.
Akhirnya tersisa empat anak laki-laki yang diberi nama Giwar, Tusan, Mustari, Kilimuri, dan anak perempuan bernama Pin Tike.
Keempat laki-laki tersebut menjadi pangeran yang memegang tampuk kekuasaan di empat pulau terbesar yaitu Pulau Misool, Pulau Salawati, Pulau Waigep, dan Pulau Batanta.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat, Pin Tike hamil tanpa suami yang membuat saudara-saudaranya malu.
Maka dari itu, ia dihanyutkan oleh saudara-saudaranya ke laut yang menyebabkan Pin Tike terdampar di Pulau Numfor dan bertemu dengan Manar Maker yang merupakan seorang tokoh masyarakat Biak-Numfor.
Kemudian, hari demi hari berlalu akhirnya lahir lah anak Pin Tike yang berjenis kelamin laki-laki, diberi nama Gurabesi atau Kurabesi.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait