TIMIKA, iNews.id - Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura dan New Guinea Highland Wild Dog Foundation (NGHWDF) meneliti tentang anjing bernyanyi di pegunungan Papua. Satwa tersebut kerap terlihat di areal tambang PT Freeport Indonesia.
General Superintendent of Highland Reclamation and Monitoring PT Freeport Indonesia, Pratita Puradyatmika mengatakan, satwa ini dikenal oleh masyarakat lokal sebagai anjing bernyanyi.
"Penelitian pertama terhadap spesies anjing bernyanyi itu telah dimulai sejak 2016 dilakukan oleh Universitas Negeri Papua (Unipa) Manokwari," kata Pratita di Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (27/11/2020).
Adapun penelitian fase kedua dilakukan selama satu bulan, tepatnya pada Agustus 2018 di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Pada 1 September 2020, hasil penelitian ini sudah dipublikasikan di jurnal internasional Amerika Serikat.
Penelitian fase kedua dilakukan untuk menganalisis hubungan genetik antara anjing bernyanyi dengan anjing liar lain yang hidup di dataran tinggi Papua.
Selama dua pekan memantau dengan perangkap berkamera (camera trap), tim peneliti berhasil merekam 18 ekor anjing bernyanyi. Tim juga meneliti ciri fisik, demografi, dan perilaku dari hewan tersebut.
"Hasil penelitian menemukan, anjing bernyanyi memiliki sejumlah kemiripan dengan anjing liar pegunungan Papua serta dingo yang berhabitat di Australia," ujar dia.
Pratita mengatakan, spesies anjing bernyanyi dapat ditemukan di hampir seluruh area tambang Grasberg PT Freeport Indonesia. Sejumlah karyawan yang bekerja di area tersebut kerap menyaksikan keberadaan kawanan anjing ini dari jarak dekat.
"Anjing bernyanyi sama sekali tidak menyerang manusia. Sebaliknya, dapat hidup dan beraktivitas berdampingan dengan para karyawan kami yang bekerja di sekitar tambang terbuka," ujarnya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait