SORONG, iNews.id - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Sorong Kota berhasil mengendalikan stuasi yang memanas pascabentrok dua kelompok pemuda di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (10/9/2020) malam. Polisi telah mengamankan dua pelaku dalam bentrokan menggunakan senjata tajam itu.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, masih menyiagakan personel di lokasi bentrokan. Pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi bentrokan susulan antara dua kelompok yang bertikai.
“Untuk sementara ini, baru dua pelaku yang diamankan. Malam ini akan saya siagakan personel sampai situasi dipastikan benar-benar aman. Personel yang diturunkan dari Brimob 2 SST dan dari Polres Sorong Kota sebanyak 50 anggota,” kata Kapolres Sorong Kota, Kamis malam.
Pascabentrokan itu, dua warga dilaporkan menjadi korban. Keduanya berasal dari dua kelompok yang bertikai. “Dari masyarakat suku Seram ada satu korban, begitu juga dari warga rumah papan ada satu korban,” ujarnya.
Ary menjelaskan, kronologi bentrokan dua kelompok pemuda dengan menggunakan alat senjata tajam tersebut berawal pada pukul 14.00 WIT. Bermula dari kesalahpahaman antara pengemudi angkutan umum dengan salah satu warga di kompleks rumah papan atau kawasan Terminal Angkutan Umum Remu. Kesalahpahaman tersebut berbuntut pada perkelahian yang berujung pada penganiayaan terhadap seorang sopir angkot bernama Jat Sahetapy.
“Ini hanya karena kesalahpahaman. Tadi siang saya sudah datang ke rumah sakit, untuk melihat kondisi korban dari masyarakat suku Seram. Memang lukanya cukup serius di bagian kepala. Ada laporan juga dari masyarakat, terkait kondisi korban di rumah papan,” katanya.
Kapolres Sorong Kota juga sudah melakukan koordinasi dengan beberapa tokoh masyarakat dan tokoh adat dari kedua belah pihak. Mereka diharapkan bisa menenangkan warganya masing-masing.
Ary mengatakan, sejak Kamis sore hingga malam, terjadi aksi pembalasan dari masyarakat Alifuru-Seram kepada masyarakat rumah papan. Namun, dengan koordinasi polisi bersama tokoh masyarakat dan adat, situasi bisa dikendalikan.
“Alhamdulilah berkat kerja sama semua pihak, khususnya para tokoh masyarakat dan tokoh adat, situasi bisa dikendalikan,” katanya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait