MANOKWARI, iNews.id – Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengalami kejadian mengejutkan di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Dia tiba-tiba diadang warga Kampung Mokwam, Distrik Warmare, dalam perjalanan rangkaian kegiatan touring merah putih ke Pegaf.
Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, Sabtu (14/8/2021) itu, warga yang menghadang ternyata punya permintaan kepadanya. Dia diminta untuk memberikan bendera merah putih. Menjelang 17 Agustus, mereka belum juga memiliki bendera Merah Putih untuk dikibarkan.
Mereka berharap bisa segera mendapatkannya untuk dipasang di pohon pisang raksasa di kampung itu. Warga ingin memeriahkan HUT ke-76 Kemerdekaan RI.
"Bapak, kita mau minta bendera. Sudah dekat 17 Agustus, tapi kita belum dapat bendera merah putih yang nantinya kami ikat di pohon pisang raksasa. Kami berharap pisang ini nanti terkenal di Indonesia," kata salah satu warga saat itu, dikutip iNews.id dari situs resmi Kodam Kasuari, Rabu (18/8/2021).
Setelah bendera diberikan, warga tersebut langsung memanjat pohon pisang raksasa di kampung itu yang berada di pinggir hutan. Bendera merah putih pun berkibar di sana.
Pangdam Kasuari meminta kepada warga agar bendera yang diberikan dijaga baik-baik. Dia pun mengingatkan sebelumnya para leluhur dari tanah Papua banyak yang berjuang mengorbankan jiwa, darah dan air mata demi kemerdekaan Indonesia.
"Kita punya tanah ini harus dijaga. Kita punya orang tua, leluhur, pejuang, pahlawan dari tanah Papua ini banyak. Ada Marthen Indey, Frans Kaisiepo, Abraham Johanes Dimara dan lain sebagainya," ujar Pangdam.
Pangdam juga menjelaskan, saat ini negara sudah hadir di kampung-kampung. Sama halnya dengan kegiatannya bersama rombongan dari Kodam XVIII/Kasuari berkunjung untuk melihat saudara-saudara se-tanah air yang berada di pedalaman.
"Jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini walaupun kita berada di kampung, di hutan," kata Pangdam.
Kampung Mokwam merupakan salah satu objek ekowisata di Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Mokwam memiliki berbagai macam flora dan fauna endemik. Banyak tumbuhan di sini yang diramu masyarakat asli Suku Arfak menjadi obat-obat-obatan herbal, pisang raksasa.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait