JAKARTA, iNews.id - Suku Nayak merupakan satu di antara suku di Papua yang tinggal di Lembah Baliem, sekitar Kota Wamena ke arah Gunung Trikora, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Dari penelusuran ditemukan ada cerita dalam masyarakat Suku Nayak, jika seorang menjadi manusia buangan karena melanggar tabu, dia biasanya dihina atau diejek warga lain saat pertemuan adat. Bahkan dia harus membayar denda.
Konon pada waktu kelahiran anak di honai perempuan, jika ada anak kembar, salah satunya harus dibuang. Sebab sesuai adat suku Nayak, mereka menganggap salah satu anak kembar tersebut merupakan anak setan.
Untuk tradisi kematian apabila ada yang meninggal, pihak keluarga harus ada yang dipotong jarinya. Biasanya terhadap anak yang paling besar. Kemudian mayat keluarga yang meninggal dibakar dengan kayu, lalu abunya disimpan di depan rumah.
Sementara dalam pernikahan, pihak laki-laki harus melamar dengan memberi babi 20 ekor pada pihak perempuan. Bila tidak mampu menyediakannya, maka pihak laki-laki harus menunggu dari perempuan yang melamar.
Sebagian besar mata pencarian suku Nayak sebagai petani ubi dan keladi. Dalam suatu acara adat, ubi, sayur dan daging babi dimasak dengan cara ditimbun dengan batu panas yang kerap disebut dengan istilah bakar batu.
Pada laki-laki suku Nayak masih banyak yang mengenakan koteka terbuat dari kunden kuning. Sementara para perempuan memakai pakaian wah yang berasal dari rumput atau serat.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait