Ketiga kepala suku sempat bertemu dengan Ketua Pansel MRP Barat Daya, namun tidak ada titik terang. Sekelompok orang kemudian mengamuk dan merusak reklame spanduk jadwal pendaftaran MRP.
Massa kemudian mengambil kayu untuk memalang Kantor MRP. Aksi tersebut sempat diadang sejumlah anggota Polres Raja Ampat sehingga kericuhan tak terhindarkan. Massa menyerang polisi dengan lemparan batu.
Situasi mulai kondusif setelah tokoh adat asli Papua bertemu Ketua Pansel MRP Barat Daya daerah pemilihan Raja Ampat untuk segera menanggapi aspirasi masyarakat dengan jaminan Kantor MRP Barat Daya di Raja Ampat sementara waktu dipalang.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait