Ilustrasi babi mati mendadadak akibat virus demam babi. (Foto: Antara)

"Peternak babi agar menjaga kebersihan kandang, tidak memberikan pakan sisa rumah tangga, restoran, pelabuhan, dan hotel karena dapat menjadi media penularan virus AFS," ujar Bupati.
 
Dia juga meminta masyarakat agar melapor kepada dinas peternakan atau petugas lapangan, jika mendapatkan informasi ternak babi yang sakit atau mati secara mendadak. Masyarakat juga diminta untuk menguburkan ternak babi yang ditemukan mati tanpa sebab.
 
"Demi mencegah penularan lebih meluas, masyarakat dilarang membuang bangkai ternak babi ke sungai, laut atau hutan sekitar tempat permukiman warga," kata Bupati.
 
Melalui SE itu, Bupati Hermus Indou memberikan atensi khusus kepada dinas teknis terkait untuk melakukan langkah antisipasi dan pencegahan dampak lingkungan. Para kepala distrik dan kelurahan diingatkan untuk berpartisipasi aktif memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat atas Surat Edaran ini.
 
Sementara, laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manokwari menyebut kasus kematian ternak babi di daerah itu mencapai 171 ekor dalam dua pekan terakhir.

Editor : Umaya Khusniah

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network