Pertemuan Tokoh Muslim di Jayapura. (Foto: iNews/Edy Siswanto).

JAYAPURA, iNews.id - Tokoh Muslim Papua menilai aksi penolakan kebijakan otonomi khusus (otsus) merupakan politik baku tipu. Otak di balik berbagai pergerakan ini diduga elite-elite yang enggan bertanggung jawab atas penggunaan dana dari pusat tersebut.

Pengurus KAHMI Papua yang juga tokoh Muslim, Thoha Al Hamid mengatakan, penolakan Otsus Papua hanya dijadikan sebagai perlindungan elite Papua yang telah menghabiskan anggaran itu.

"Karena mereka elite ini tidak mau diperiksa terkait penggunaan dana otsus. Karena itu mereka menyuruh kelompok dari Papua merdeka (OPM) untuk maju dan menolak otsus. Ini politik baku tipu," kata Thoha di Kota Jayapura, Papua, Senin (16/11/2020).

Dia meminta masyarakat di Papua dapat melihat realita yang ada sekarang. Kebijakan Otsus Papua dinilai telah membawa perbaikan dan meningkatkan kesejahteraan warga.

"Kita hidup ini realistis. Saya sangat berharap nantinya otsus berlanjut. Tapi harus dievaluasi dengan ada yang mengelolanya secara mandiri, bukan dari pemerintah daerah," ujar dia.

Sebelumnya Ketua MUI Papua, KH Saiful Islam Al Fayage mengatakan, meski ada kekurangan dalam pelaksanaannya, Otsus Papua tetap perlu dilanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Saya mengatakan Otsus tetap jalan, tapi perlu direkonstruksi. Karena otsus ini kebijakan untuk orang Papua bisa bersaing dengan saudaranya di luar daerah," kata Saiful.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network