“Kami turun langsung dan melihat ada rumah yang rusak berat 15 unit, rusak sedang 1 unit dan rusak ringan 28 unit,” ujarnya.
Aam mengungkapkan jumlah pengungsi yang cukup banyak disebabkan adanya frekuensi gempa susulan. Mengingat sejak tanggal 2 Januari 2023, Jayapura diguncang ribuan gempa meski dampaknya tidak terlalu signifikan karena pusatnya di laut. Berbeda dengan gempa pada 9 Februari ini yang pusatnya di darat.
“Nah ini memang yang memengaruhi tingginya jumlah pengungsi, itu karena gempa susulan,” kata Aam.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait