Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto akan mengirimkan Tim Reaksi Cepat ke Nabira, Papua pascagmpa dengan magnitudo 6,6, Jumat (19/9/2025). (Foto: BNPB)

Hingga pukul 11.00 WIB, gempa bumi susulan atau after shock telah mencapai 53 kali. Dari data tersebut, ada sebanyak 3 gempabumi berskala cukup besar, namun tidak menyebabkan dampak signifikan.

Merespons hal tersebut, Kepala BNPB mengingatkan kepada warga setempat untuk tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. 

Situasi Kondusif

Suharyanto memastikan situasi Kota Nabire kondusif, aman dan terkendali setelah gempabumi berkekuatan magnitudo 6.6. 

Segala aktivitas masyarakat berangsur normal sejalan dengan penanganan darurat bencana yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nabire beserta jajaran instansi terkait. “Situasi secara umum aman terkendali,” ucapnya.

Berkaca kejadian masa lalu, wilayah Kabupaten Nabire pernah diguncang gempabumi berskala M 6.4 pada 2004 yang menyebabkan korban jiwa 32 orang meninggal dunia dan 213 lainnya mengalami luka-luka. Sebanyak 178 rumah warga terbakar dan 150 lainnya roboh akibat guncangan gempabumi.

“Kita patut waspada. Pada tahun 2004 pernah terjadi di Nabire berkekuatan M 6.4 dan banyak memakan korban jiwa meninggal dunia dan kerusakan infrastruktur,” kata Suharyanto.


Editor : Kastolani Marzuki

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network