Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia, saat bersama dengan Bupati Puncak Willem Wandik, mengunjungi warga di Distrik Sinak, Kamis (9/3/2023). (Foto: dok Pemkab Puncak)

PUNCAK, iNews.id - Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia membantah informasi yang saat ini tengah beredar di media sosial, yakni mengatakan adanya warga yang dimutilasi, sebab berita tersebut adalah tidak benar atau hoaks.

Bahkan, dia memastikan, bahwa gambar dan foto yang disebarkan hanya editan dari pihak yang tidak bertanggung jawab dan sengaja menyebarkan informasi untuk membuat suasana di Kabupaten Puncak, Papua Tengah menjadi tidak aman.

“Saya baru saja bersama Bupati bertemu warga di sana, dan ternyata warga sendiri sampaikan, bahwa informasi-informasi di luar kejadian penembakan di Distrik Meagabume, itu hoaks dan tidak benar,” ucapnya.

Kapolres Puncak mengakui terjadi kontak tembak antara TNI dan Kelompok Sipil Bersenjata yang menyebabkan dua korban meninggal dunia, yakni satu warga atas nama Terina Murib dan satu anggota TNI Praka Jumardi, dan sekitar delapan orang warga luka-luka.

Kejadian ini berawal ketika TNI mendengar ada tembakan di tempat kejadian. Saat TNI hendak ke sana, ternyata memang ada KKB menembak anggota. Namun, soal informasi mutilasi itu sama sekali tidak benar atau hoaks.

“Bagaimana mau mutilasi, sementara kami punya anggota TNI saja jadi korban, diberondong dengan tembakan, jadi itu tidak benar informasi soal mutilasi,” ujarnya.


Editor : Anindita Trinoviana

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network