PAPUA, iNews.id - Aksi kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menebar teror terhadap masayarakat di Kabupaten Puncak, Papua, tidak habis-habisnya. Tindakan kelompok yang diusulkan jadi organisasi teroris itu mendapat kecaman dari berbagai pihak, salah satunya aktivis Papua, Markus Yenu.
Diketahui dalam tujuh hari terakhir, kelompok itu selalu memberi ketakutan dan ancaman terhadap masayarakat di Kabupaten Puncak, Papua. Korban jiwa dan korban materiil tak terhindarkan. Bahkan sebagian masyarakat memilih meninggalkan Puncak dan mengamankan diri ke Kota Timika.
Tokoh West Papua National Authority (WPNA) wilayah Domberai, Markus Yenu menegaskan ketidaksepahamannya dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh KKB.
“Dari diri saya sendiri, tentu saya tidak sependapat dengan aksi yang dilakukan oleh KKB. Dari kabar yang beredar lewat hubungan keluarga dari Puncak, ada banyak kesalahpahaman yang terjadi. Tentu ini menyakitkan sebab korban sudah telanjur berjatuhan,” kata Markus Yenu, dalam keterangannya, Sabtu (17/4/2021).
Menurut Markus Yenu, KKB bertindak sangat ceroboh dan tidak dalam pertimbangan yang cukup matang. Meski pihak KKB mengklaim jika korban yang telah dibunuh bagian dari mata-mata aparat keamanan, tindakan semacam itu justru sangat merugikan.
Bahkan, Yenu merasa tindakan keji dari KKB akan meruntuhkan perjuangan yang sedang dia bangun. Sebab, dia seorang aktivis yang juga memperjuangan nama ‘Papua’ lewat jalur kemanusiaan.
“Kami sadar jika pertumpahan darah tidak akan memberikan kebebasan. Kalaupun bebas, kita sudah kehilangan anggota keluarga sendiri akibat dari penembakan-penembakan yang terjadi,” katanya.
Diketahui sebelumnya KKB membunuh dua orang guru pada tanggal 8 dan 9 April. Kemudian pada tanggal 11 April, KKB membakar sebuah helikopter milik PT Ersa Eastern Aviation.
Tak hanya itu, pada tanggal 14 April, KKB menembak mati tukang ojek. Lebih memilukan lagi, pada 15 April, KKB kembali menembak mati salah seorang siswa SMA. Bahkan, korban disiksa lebih dulu hingga kondisi jasadnya ditemukan mengenaskan.
Hari ini, Sabtu (17/4/2021), KKB lagi-lagi berulah di Kabupaten Puncak, Papua. Kali ini, KKB membakar rumah rumah kepala suku, perumahan guru dan berbagai fasilitas pendidikan yang ada di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Sabtu (17/4/2021).
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait