Kerusuhan dipicu dugaan insiden rasisme di SMA Negeri 1 Elelim yang kemudian memantik amarah massa. Bentrokan meluas hingga memaksa sekitar 500 warga mengungsi ke Mapolres Yalimo.
Puluhan bangunan terbakar, mulai dari ruko, kos-kosan, rumah dinas Pemkab Yalimo, kantor dinas, hingga fasilitas milik TNI-Polri. Belasan kendaraan roda dua dan roda empat juga hangus dilalap api.
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, menyebut sejumlah aparat turut terluka.
“Beberapa anggota kami mengalami luka, di antaranya Briptu Fitrah H Naing terkena lemparan batu di wajah, Briptu Muh Aksa Almuthadin terkena panah di kepala, serta seorang prajurit TNI bernama Charles mengalami luka di bagian belakang kepala,” ucapnya.
Tak hanya aparat, korban sipil juga berjatuhan. Nasir Daeng Mappa (44) bersama anaknya Arsya Dafa (9) ditemukan tewas terbakar di dalam mobil. Anak lainnya, Atifa (10), mengalami luka sayatan di leher, sementara seorang pelajar Papua bernama Sadrak Yohame meninggal dunia akibat luka tembak.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait