Pesawat sipil yang mengangkut aparat keamanan tiba di Oksibil, Papua. (Foto: Antara).

JAYAPURA, iNews.id - Puluhan warga mulai meninggalkan Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan. Mereka keluar dari Oksibil karena serangkaian aksi teror kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Komandan Korem 172 PWY Brigjen TNI JO Sembiring membenarkan soal puluhan warga mulai keluar dari Oksibil. Mereka terbang dengan menggunakan pesawat CN A 2307. 

"Memang sekitar 50-an orang sudah keluar dengan menggunakan pesawat CN A 2307 yang sebelumnya mengangkut logistik ke Oksibil dan kembali ke Sentani. Pesawat ini membantu mengangkut masyarakat yang ingin ke Jayapura," ujar Danrem 172 PWY, Jumat (13/1/2023).

Menurutnya, aparat keamanan sudah meminta mereka untuk tetap di Oksibil. Namun karena ketakutan, mereka tetap ingin keluar dari Pegunungan Bintang (Pegubin).

"Mereka yang keluar dari Oksibil sebagian besar perempuan dan anak-anak. Setiba di Bandara Sentani, mereka langsung dibawa sanak keluarganya," kata JO Sembiring.

Ketika ditanya tentang situasi di Oksibil, Danrem 172 PWY mengaku relatif kondusif dan aparat keamanan sudah bersiaga.

"Secara keseluruhan situasi keamanan di Oksibil kondusif, namun aparat keamanan terus siaga dan melakukan patroli," kata Jenderal TNI bintang satu tersebut.

Sementara itu, Erlina asal Banyuwangi salah satu warga yang mengungsi ke Sentani, Kabupaten Jayapura menggunakan pesawat CN A 2307 mengaku ketakutan karena hampir setiap malam mendengar suara tembakan.

Menurutnya sejak tanggal 7 Januari, hampir setiap malam terdengar bunyi tembakan sehingga dia tidak bisa berjualan.

"Setiap malam saya mengungsi ke Mapolres Pegunungan Bintang di Oksibil dan tidak berani berada di rumah karena kelompok itu setiap malam sering melintas di sekitar rumah," kata Erlina yang mengaku sudah 2 tahun berjualan di Oksibil.

Sebelumnya, KKB melakukan pembakaran Kantor Disdukcapil Pegubin dan menembak pesawat milik Ikairos sesaat hendak mendarat di Oksibil, Senin (9/1/2023). Termasuk dengan berbagai aksi teror lainnya yang dilakukan kelompok separatis tersebut.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network