JAYAPURA, iNews.id - Namanya Desmon Mpilo Tutu, seorang pastor dan tokoh Kristen dari Afrika Selatan yang dicintai masyarakat negaranya dan dunia. Bukan tanpa alasan, Desmon Tutu terkenal yang sangat getol menentang Apartheid dan ketidakadilan di Bumi Palestina.
Pria yang dijuluki cahaya dari Afrika itu telah tutup usia pada 26 Desember 2021 lalu. Pengumuman kematiannya langsung dilakukan oleh Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaposa. Paska pengumuman kematian Tutu, duka seketika menyelimuti Cape Town dan Afrika Selatan pada umumnya.
Sebagai pertanda berkabung, Lonceng di Catedral ST George, Cape Town berdentang setiap sepuluh menit. Sementara Balaikota Cape Town dan Table Mountain diselimuti cahaya ungu setiap malam sampai upacara penguburan Desmond Mpilo Tutu dilakukan.
Buku tamu untuk para pelayat disiapkan, mereka yang melayat menandatangani dan menuliskan ungkapan dukanya sebagai penghargaan pada mendiang peraih Nobel Perdamaian dunia itu.
"Selama hidupnya Tutu bukan hanya berjuang untuk menghancurkan sistem Apartheid di Afrika Selatan dan tirani minoritas kulit putih. Di panggung Global, Tutu senanatiasa mengkritik penjajahan Israel atas bangsa Palestina," kenang Direktur The Islah Center Jakarta sekaligus Pengurus LTN PBNU 2022-2026 Mujahidin Nur, Selasa (28/6/2022).
"Sehingga membuatnya bukan hanya dicintai oleh masyarakat Kristiani semata. Namun, masyarakat Palestina pun merasakan kesedihan atas kepergian laki-laki yang wajahnya senantiasa berbalut senyum itu," kata dia.
Kecintaan Desmon Tutu pada Yerusalem khususnya dan Palestina pada umumnya bukan sekadar karena Tutu melihat Yerusalem sebagai kota bagi agama-agama Abrahamik; Islam, Yahudi dan Nashrani.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait