Prajurit Kopassus dalam sebuah operasi. (Foto: Penkopassus)

Pratu Suparlan yang dengan gagah berani menerjang Fretilin dihujani peluru senapan mesin musuh. Meski tubuhnya terluka karena berondongan peluru, Pratu Suparlan tidak mundur sejengkal pun. Dia malah membalas dengan rentetan peluru hingga amunisinya habis.

Prajurit Kopassus ini tetap tegar meski bersimbah darah. Bukannya roboh seperti harapan musuh, Pratu Suparlan justru menghunus pisau komandonya, lalu berlari mengejar Fretilin ke tengah semak belukar dan merobohkan enam personel pasukan militer komunis tersebut.

Prajurit Kopassus Pratu Suparlan. (Foto: Kopassus).

Jumlah peluru yang telah menancap di tubuhnya tak terhitung. Seragam loreng yang dikenakan Pratu Suparlan berubah warna menjadi merah akibat darah yang mengucur deras dari luka-lukanya.

Pratu Suparlan tak kenal menyerah. Saat dia tiba pada ambang kesanggupannya, Suparlan terduduk dan tak lagi mampu menggenggam pisau komandonya. Dia kehabisan darah. Namun, dia tak pernah kehabisan akal dan semangat untuk membela NKRI.

Pasukan Fretilin yang melihat Suparlan kehabisan daya segera mengerumuninya. Mereka menembak lehernya saat prajurit Kopassus itu sudah ambruk. 


Editor : Maria Christina

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network