MERAUKE, iNews.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengunjungi Provinsi Papua Selatan yang beribu kota di Merauke, Rabu (30/11/2022). Rombongan mendarat di Bandar Udara Internasional Mopah dan Wapres melihat semboyan bertuliskan Izakod Bekai Izakod Kai di bandara sekaligus menjadi lambang Kabupaten Merauke.
Wapres pun mengajak masyarakat Papua, khususnya di Papua Selatan untuk menyatukan hati dan tujuan demi mencapai tujuan bersama.
"Akhirnya, saya ingin mengajak mari kita satukan hati, satukan tujuan. Ini saya baca di airport ya. Saya kira betul, satukan hati dan satukan tujuan, Izakod Bekai Izakod Kai, kalau hati kita sama, tujuan kita sama, semangat kita sama," kata Ma'ruf Amin di Merauke, Rabu (30/11/2022).
Berdasarkan situs Pemkab Merauke, Izakod Bekai Izakod Kai merupakan tulisan di lambang daerah yang artinya melambangkan semangat kebersamaan dengan jiwa nasionalis untuk menyatukan hati menuju satu tujuan bersama (Bersatu dalam perbedaan dan berbeda dalam kesatuan).
Wapres menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan dengan Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo, Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Watipo bersama anggota Forkopimda Papua Selatan, anggota FKUB Merauke, tokoh agama salah satunya Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi serta tokoh masyarakat, termasuk mantan Bupati Merauke Marine John Gluba Gebse.
"Saya yakin Papua Selatan akan menjadi provinsi yang maju dalam waktu singkat. Berbagai saran, usulan, kami dengarkan dan memang kita pemerintah harus banyak mendengar, harus mendengar keinginan daripada masyarakat, supaya kita bisa menyesuaikan keinginan masyarakat," kata Ma'ruf Amin.
Dia mengatakan, sesungguhnya kedatangannya ke Papua ingin 'menggaruk yang gatal'.
"Artinya, yang gatal di mana, yang harus digaruk itu yang mana? Jangan sampai yang gatal di mana, yang digaruk di mana karena tidak banyak mendengar. Saya senang Pak Wamendagri ikut mencatat harapan-harapan itu dan harapan Bapak harapan kita semua, harapan seluruh pemimpin nasional," ucapnya.
Dengan pembangunan Papua, termasuk Provinsi Papua Selatan, Ma'ruf Amin mengatakan kesejahteraan bersama akan cepat tercapai.
"Pemekaran wilayah ini game changer, kunci dari membangun kesejahteraan di Papua, supaya masyarakat bisa terlayani dengan lebih baik, lebih dekat dengan masyarakat dan lebih langsung ke masyarakat sekitarnya," ujar Wapres.
Wapres juga mengapresiasi kehidupan sosial masyarakat Papua Selatan yang penuh kekeluargaan dan inklusifitas.
"Karena kerukunan dari tokoh tokoh agama ini merupakan hal yang harus kita jaga. Saya tahu di Merauke, Papua Selatan ini, sampai saat ini kerukunan antarumat beragama masih terjaga dengan baik. Terima kasih kepada tokoh-tokoh agama semuanya dan juga kepada para Bupati yang selama ini mengawal kerukunan," katanya.
Ma'ruf menyebut modal utama yang dimiliki bangsa Indonesia adalah kerukunan nasional dan unsur utama dari kerukunan nasional yakni kerukunan antarumat beragama.
"Mari kita bangun Papua Selatan dengan tujuan yang sama, dengan hati yang sama, satukan hati satukan tujuan. Itu semboyan yang terus kita hidupkan bukan hanya tertulis, tapi kita hidupkan di masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Uskup Agung Merauke Petrus Canisius Mandagi mengatakan, keamanan syarat utama jika Provinsi Papua Selatan ingin bertumbuh dan berkembang.
"Tapi syarat untuk jadi aman bagi saya kerukunan antarumat beragama, karena sering agama menghancurkan persaudaraan. Enak juga berbeda-beda, tapi jangan perbedaan itu menyebabkan perpecahan dan konflik," kata Mandagi.
Dia juga mengingatkan, 2023 menjadi tahun politik sehingga semua pihak harus berhati-hati untuk tidak menggunakan dan mengatasnamakan agama demi kepentingan politik yang menghancurkan Indonesia.
"Yang terakhir, tentu kita mau maju karena kita masih ketinggalan dari provinsi-provinsi lain. Coba kami dipercepat, tapi mempercepat butuh duit juga, jadi kirim duit ke sini asal pejabat-pejabat di sini jangan korupsi, karena korupsi yang menghancurkan Republik Indonesia," ujar Mandagi.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait