WAMENA, iNews.id - Aparatur sipil negara (ASN) dari Dinas Kesehatan Jayawijaya berencana melapor ke bupati karena sering diteror. Mereka ingin minta kantornya yang berada di pinggiran kota dipindahkan.
Salah satu ASN Dinkes Jayawijaya, Isay Komba mengatakan, sejak mereka masuk ke Kantor Dinkes di Musaima, Distrik Hubikiak pada 2017 hingga sekarang situasi kurang kondusif.
"ASN yang ada di lingkungan Dinkes Jayawijaya sepakat melakukan penandatangan di atas kertas dan direncanakan hari ini akan melakukan pertemuan dengan Bapak Bupati," kata Isay di Kota Wamena, Senin (8/3/2021).
Beberapa hal yang nantinya disampaikan kepada Bupati adalah meminta kantor dari Musaima ke wilayah kota atau ke tempat yang aman.
"Hal yang disampaikan kepada Bupati adalah sering terjadi ancaman, pemukulan, penjambretan serta pemalangan jalan terhadap staf dinas kesehatan," ujarnya.
Bahkan pada 1 Maret 2021 lalu, seorang pemuda membawa parang dan mengancam membunuh staf. Pemuda itu mendobrak pintu Kantor Dinkes.
"Selain itu kalau dilihat dari kedudukan kantor dinas kesehatan yang jauh di luar kota, sangat mempersulit pengambilan dan pengembalian vaksin," katanya.
Kendala lain yang dihadapi adalah sulitnya akses internet dan transportasi dari rumah ke kantor. Apalagi sebagian besar pegawai tidak memiliki kendaraan.
"Pegawai mengeluarkan biaya per harinya sebesar Rp60.000 untuk transport. Jaringan internet tidak bisa diakses dengan baik sehingga mempengaruhi penginputan rencana kegiatan. Padahal saat ini semua bekerja secara online," ujarnya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait