JAYAPURA, iNews.id - Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut Kabupaten Nabire menjadi pintu masuk pengiriman senjata api dan amunisi untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB). Mereka mendapat pasokan tersebut dari oknum WNA Filipina.
Dia mengatakan, dugaan itu diperkuat dengan ditangkapnya beberapa pelaku yang menjadi pemasok senjata api dan amunisi, termasuk yang dilakukan anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) serta aparat keamanan.
"Penyelidikan masih terus berlangsung dan berharap dapat terungkap dengan menangkap para pihak yang terlibat," kata Irjen Pol Waterpauw di Kota Jayapura, Selasa (5/1/2021).
Oknum WNA Filipina yang diduga terlibat dalam kasus pengiriman dan penyeludupan senjata api (senpi) ini sudah dibawa dari Sangir Talaud, Sulawesi Utara.
"Dari keterangan tersangka MS yang mengambil senpi dari Sangir, senjata itu diterima dari penduduk Sanger, RB seorang wanita yang sebelumnya sudah berkomunikasi dengan YZ warga Nabire yang saat ini masih dicari anggota," ujarnya.
Menurut dia, awalnya persenjataan yang dimiliki KKB lebih banyak berasal dari hasil rampasan aparat keamanan yang bertugas di pedalaman. Namun saat ini mereka sudah memiliki pemasok dan orang-orang yang bertugas mencari amnusinya.
Dan bila sudah mendapat logistik baik itu senpi maupun amunisi maka akan dibawa ke Nabire untuk diserahkan ke orang yang sudah ditunjuk yang nantinya akan meneruskannya ke KKB yang ada di sekitar wilayah itu.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait