MERAUKE, iNews.id - Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) XI Merauke Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiono bereaksi atas penembakan nelayan Indonesia oleh aparat keamanan Papua Nugini (PNG). Penembakan tersebut menyebabkan nakhoda kapal, yakni Sugeng tewas.
Dia menuturkan, memang dari laporan yang diterima kapal nelayan Merauke telah masuk jauh ke perairan PNG untuk menangkap ikan kakap putih yang diambil gelembungnya secara ilegal.
"Penangkapan itu bisa dilakukan tanpa harus ada korban jiwa, karena ada prosedurnya," ujar Gatot di Merauke, Selasa (23/8/2022).
Menurutnya, laporan yang diterima ada dua lubang ditemukan di anjungan kapal yang diduga bekas tembakan hingga berlubang dan tembakan itu diduga menewaskan Sugeng.
"Seharusnya aparat keamanan PNG tidak langsung menembak ke sasaran yang mematikan karena ada prosedurnya," katanya.
Dia mengungkapkan, insiden yang menimpa kapal nelayan itu diketahui dari radio kapal yang bersandar di Torasi, sehingga ABK tersebut langsung melaporkan ke Pos TNI-AL yang ada di situ.
"KMN Calvin 02 tiba di Dermaga Perikanan Nusantara sekitar pukul 08.30 WIT bersama sembilan ABK termasuk jenazah korban penembakan," ucapnya.
Laporan yang diterima saat insiden penembakan terjadi, lanjut dia ada dua kapal nelayan yang sudah ditangkap aparat keamanan PNG. Sedangkan KMN Calvin O2 setelah ditembak dapat kembali dan tiba di Merauke.
Delapan ABK KMN Calvin 02 yang selamat yaitu Damni (35), Moni Ovier (31), Eki Budi Priyadi (19), Ilham Maula (20), Hamdan Moni (20), Arief Hidayat (22), Nathanel Soin (22), dan Oki Budi Setiawan (22).
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait