WAISAI, iNews.id - Sebanyak 184 pemandu wisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, dua bulan lebih menganggur. Mereka kehilangan pekerjaan dan kesulitan keuangan akibat pandemi virus corona.
Ketua HPI Raja Ampat, Ranny Iriani Tumundo mengatakan, kondisi ekonomi pemandu wisata di Kabupaten Raja Ampat anjlok. Karena tidak ada wisatawan yang berkunjung sejak ada pembatasan sosial untuk mencegah Covid-19.
"Sebanyak 80 persen pemandu wisata HPI Raja Ampat telah berkeluarga yang saat ini kesulitan keuangan untuk biaya hidup dan pendidikan anak-anak mereka," kata Ranny saat dikonfirmasi, Kamis (7/5/2020).
Menurut dia, sebagian dari para pemandu wisata ini memiliki usaha lain. Namun mereka yang tidak punya sama sekali, mereka harus berjuang keras di tengah situasi yang sangat sulit.
Ia mengatakan pemandu wisata menghadapi kenyataan hidup yang sulit di tengah wabah virus corona. Namun tak ada yang perlu disalahkan karena kondisi ini adalah bencana dunia.
"Kami berharap bisa berdoa dan berharap kepada Tuhan agar badai ini cepat berlalu sehingga sektor pariwisata kembali berjalan seperti biasa," ujarnya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait