Septinus mengatakan, jika memang atlet merasa tak puas dengan keputusan hakim dan wasit, hendaknya menyampaikan dengan cara-cara yang bermartabat, dan bukan dengan cara-cara yang menimbulkan keributan. Usai kericuhan itu, kata Septinus, pertandingan tinju kembali berjalan dengan aman.
Peristiwa ini menurut Septinus telah diserahkan kepada kepolisian dan akan diselesaikan secara kekeluargaan. Kepolisian dan panpel memiliki sejumlah CCTV yang dapat dijadikan bukti awal terjadinya kericuhan.
"Di kami ada 10 CCTV yang terpasang di arena venue tinju dan di Polda punya enam unit CCTV. Jadi total ada 16 CCTV." ujarnya.
Perkelahian di arena pertandingan tinju PON XX Papua melibatkan atlet tinju DKI Jakarta Jil Mandagie dengan relawan PB PON XX Papua 2021.
Menurut informasi, keributan ini berawal saat Jil Mandagie tidak terima dengan keputusan wasit yang memenangkan petinju asal NTT Luki Mira Agusto Hari.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait