Dia mengatakan, waktu itu Poreu Ohee hadir dengan kapasitas sebagai tokoh pemuda Papua yaitu Kepala Desa Sentani Papua (1927). Kedudukannya sebagai Kepala Desa dijabat atas penunjukan dari Sultan Tidore, karena Papua waktu itu dibawah kekuasaan Kesultanan Tidore.
Fakta tersebut sekaligus menegaskan, bahwa Papua sudah menjadi bagian dari Kerajaan di Nusantara (Tidore) pada masa sebelum kemerdekaan. Bukti ini tersimpan di dokumen penunjukan oleh Sultan Tidore dan keterlibatannya dalam kongres Sumpah Pemuda tersimpan di Arsip Nasional Jakarta.
"Saat saya masih kecil, ayah sering menceritakan kepada saya, bagaimana ayah ikut hadir dalam momen Sumpah Pemuda di Jakarta Tahun 1928 mewakili pemuda-pemuda Papua" ujarnya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait