JAKARTA, iNews.id - Sedikitnya 3.609 warga di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua masih belum berani pulang ke kediamannya masing-masing. Hal ini terjadi usai serangan yang menelan korban jiwa dan luka-luka pada Minggu (3/10/2021).
"Masih ada warga sekitar Yahukimo yang mengungsi. Mereka masih meminta perlindungan, tercatat 3.609 orang masih berlindung," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Rabu (6/10/2021).
Rusdi mengungkapkan, para warga ini memutuskan tetap mengungsi di Kantor TNI, Polri dan gereja. Mereka merasa aman jika berada di ketiga tempat tersebut.
"Ada tiga tempat di Mapolres Yahukimo, gereja, Koramil Dekai, warga masih perlindungan keamanan di sana," katanya.
Rusdi menekankan, situasi di Yahukimo sudah berangsur pulih dan kondusif setelah adanya kejadian tersebut.
"Sekali lagi situasi kondusif, aparat keamanan secara optimal memulihkan kondisi keamanan di sana," ucapnya.
Diketahui, peristiwa kerusuhan ini terjadi ketika massa suku Kimyal pimpinan Kepala Suku Morome Keya Busup menggunakan dua minibus membawa alat tajam seperti busur panah dan parang mendatangi masyarakat Suku Yali, Minggu (3/10/2021) pukul 12.45 WIT.
Kemudian, sekitar pukul 12.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapat informasi dari warga telah terjadi penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali. Kasat Intelkam AKP I Nengah S Gaspar bersama 20 personel lainnya kemudian langsung menuju lokasi.
Sekitar pukul 13.00 WIT, kelompok massa tersebut berhasil dihalau dan kemudian meninggalkan TKP dengan menggunakan dua unit minibus menuju ke Komplek Suku Yali di perumahan masyarakat kompleks Telkomsel.
Pukul 13.20 WIT, massa kembali melakukan penyerangan terhadap masyarakat Suku Yali yang berada di Hotel Nuri, dilanjutkan dengan pembakaran gedung hotel.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait