Kontak tembak tersebut membuat 300 warga setempat mengungsi karena mereka takut dan cemas akan ikut terdampak. Baku tembak tersebut dilakukan KKB pimpinan Yotam Bugiangge yang melakukan aksi pembantaian 11 warga di Nduga tahun lalu.
Nurul pun meminta kepada tim gabungan TNI-Polri untuk dapat memastikan keamanan setiap masyarakat Papua, khususnya warga Kampung Nogolait, Nduga yang saat ini terjebak dalam kondisi mencekam.
"Perbanyak patroli di wilayah-wilayah yang rawan konflik. Pemda dan aparat harus bisa memberi rasa aman kepada masyarakat. Dan respons cepat jika terjadi serangan atau ancaman terhadap warga sipil," ujar legislator dari Dapil Jawa Barat I tersebut.
Lebih lanjut, Nurul menyoroti nasib anak di Papua karena adanya praktik perekrutan anggota baru KKB dari kalangan remaja. Oleh karena itu, dia mendorong peningkatan pembangunan dan kesejahteraan di Papua agar masyarakat tidak tergoda ajakan KKB.
“Program-program peningkatan pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan ekonomi harus dipercepat untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat Papua,” ucapnya.
Dengan meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan yang setara bagi seluruh warga Papua, daya tarik untuk terlibat dalam kelompok bersenjata dapat dihindari.
Meskipun tantangan dalam menjaga keamanan di Papua sangat kompleks, Nurul meyakini tim TNI-Polri akan terus berupaya untuk melindungi setiap warga. Dia juga berharap tidak ada lagi personel keamanan yang menjadi korban keganasan KKB.
Dengan adanya tim gabungan TNI-Polri, diharapkan masyarakat Papua dapat merasa lebih aman dan terlindungi dalam situasi konflik yang sulit ini.
“Negara juga harus bisa memastikan keselamatan seluruh personel keamanan kita yang ditugaskan di Papua. Kita tidak ingin ada lagi putra-putra terbaik bangsa gugur akibat kekejaman KKB,” ujarnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait